Ringkasan Rekam Jejak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pembangunan Berkelanjutan

Upaya menngurangi emisi gas rumah kaca dan deforestasi tidak mencapai hasil yang signifikan. Selain itu, ketimpangan dalam akses dan distribusi sumber daya juga menjadi isu yang perlu diatasi dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.

Perjalanan perundingan lingkungan global terus berlanjut, dan tantangan yang dihadapi semakin kompleks seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi. Penting bagi semua negara untuk tetap berkomitmen dan bekerja sama dalam melaksanakan tindakan konkret untuk menjaga lingkungan hidup dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan bagi generasi masa depan.Oleh karena itu para negara-negara di dunia mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Berikut ini ringkasan rekam jejak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pembangunan berkelanjutan, dimulai dari KTT Stockholm 1972, KTT Nairobi 1982, KTT Rio De Jeneiro 1992, KTT Johannesburg 2002, hingga KTT Rio De Jeneiro 2012

  1. UNCHE - KTT STOCKHOLM 1972

UNCHE (United Nations Conference on the Human Environment) dilaksanakan pada tanggal 5-16 Juni 1972 di Stockholm Swedia.  KTT ini merupakan pertemuan pertama kali yang berupaya mendorong paradigma pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan pemimpin-pemimpin dunia dan pakar-pakar lingkungan.  

Fokus pertemuan adalah evolusi bagi konsep perlindungan lingkungan hidup manusia sebagai elemen krusial dalam agenda pembangunan.  Pada pertemuan ini sebenarnya sudah digali konsep keberlanjutan yang menyatakan hubungan antara pembangunan ekonomi, kualitas lingkungan, dan keadilan sosial, meskipun belum memberikan rumusan bagi pembangunan berkelanjutan itu sendiri.

KTT Stockholm 1972

  1. UNCHE – KTT NAIROBI 1982

Pada tahun 1982, pertemuan kedua dilakukan di Nairobi Kenya dengan tetap menggunakan nama UNCHE.  Pertemuan ini menghasilkan Deklarasi Nairobi yang pada intinya menegaskan bahwa prinsip-prinsip dalam Deklarasi Stockholm masih sangat penting untuk diimplementasikan, meskipun implementasinya dinilai masih belum sepenuhnya.  

Deklarasi Nairobi mendorong semua negara untuk mengemban tanggung jawab, baik secara bersama atau individu, guna menjamin bahwa bumi yang kecil ini diwariskan kepada generasi mendatang dalam kondisi yang menjamin kehidupan dan martabat manusia

  1. UNCED – KTT RIO DE JENEIRO 1992

United Nations Conference of Environment and Development (UNCED) dilaksanakan pada tanggal 3 -14 Juni 1992 di Rio De Jeneiro, Brasil yang juga dikenal sebagai KTT Bumi.  Karya Komisi Brundtland menginspirasi KTT ini sehingga fokus lingkungan meluas pada isu-isu kemiskinan dan penduduk.  Pada KTT ini juga terjadi evolusi yang luar biasa terhadap konsep pembangunan berkelanjutan.
  1. WSSD – KTT JOHANNESBURG 2002

World Summit on Sustainable Development (WSSD) dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus sampai 4 September 2002 di Johannesburg Afrika Selatan.  Dari pembahasan pada konferensi sebelumnya, beberapa faktor muncul sebagai prasyarat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, seperti pengentasan kemiskinan, perencanaan pertumbuhan populasi, pengendalian pencemaran, perbaikan kebijakan dan pasar, tata kelola yang baik, dan pengelolaan bencana.  Tapi mencapai tujuan ini tidaklah gampang.
  1. UNCSD – KTT RIO DE JENEIRO 2012

Pencapaian yang berhasil dicapai adalah Konvensi Perubahan Iklim yang pada akhirnya menghasilkan Protokol Kyoto. Salah satu perjanjian lain yang dicapai adalah bagi negara peserta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di tanah adat yang tidak sesuai dengan adat istiadat atau dapat menyebabkan degradasi lingkungan.

Konvensi Keanekaragaman Hayati diperkenalkan di KTT Bumi, serta menjadi awal dari pendefinisian kembali berbagai tindakan yang mampu mencegah kerusakan wilayah-wilayah alam dan pertumbuhan yang tidak ekonomis.

Namun terdapat banyak kritik yang menyatakan bahwa berbagai hal fundamental dalam perjanjian tersebut seperti mengentaskan kemiskinan dan membersihkan lingkungan belum benar-benar direalisasikan.

Kesimpulan

Upaya global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan telah melibatkan serangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dimulai sejak KTT Stockholm pada tahun 1972 hingga KTT Rio De Janeiro pada tahun 2012. 

Meskipun telah dihasilkan perjanjian dan deklarasi penting, seperti Protokol Kyoto dan Konvensi Keanekaragaman Hayati, masih terdapat kritik bahwa beberapa hal fundamental dalam perjanjian tersebut belum sepenuhnya direalisasikan. 

Oleh karena itu, perjuangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang seimbang dalam aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial harus terus dilanjutkan dengan komitmen dan kerjasama yang kuat dari semua negara di dunia.

close