Cara Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia

Apa kalian tahu apa itu krisis pangan? Pernahkah kalian berpikir krisis pangan akan melanda suatu negara di masa yang akan datang termasuk Indonesia? Lalu bagaimana cara mengatasi krisis pangan yang melanda Indonesia? Tentunya untuk menjawab berbagai macam pertanyaan di atas kamu perlu membaca dan memahami dari berbagai literasi tentang cara mengatasi krisis pangan terutama di Indonesia agar tercapainya ketahanan pangan di masa yang akan datang.

Cara Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia

Ancaman Krisis Pangan

Menurut  The Food and Agriculture (FAO), krisis pangan dapat diartikan  sebagai situasi di mana kerawanan pangan yang parah dan meningkatnya kekurangan gizi di masyarakat tingkat lokal dan nasional. Selain itu, krisis pangan menurut UU nomor 18 tahun 2012 tentang pangan, merupakan suatu kondisi kelangkaan pangan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat di suatu wilayah. Krisis pangan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesulitan distribusi pangan, perubahan iklim (La Nina/El Nino), terjadinya bencana alam (banjir, gempa, dsb) dan lingkungan (pencemaran limbah), konflik sosial (konflik rohingya), termasuk akibat perang (perang ukraina dan rusia).

Krisis pangan di tahun 2022 sudah banyak terjadi di berbagai negara dunia. Hal ini dibuktikan dengan beberapa negara telah merasakan dampak krisis pangan. Seperti kekurangan bahan baku gandum untuk pembuatan mie dan roti, kelangkaan kedelai sebagai bahan baku tahu, dan lainnya.

Dunia telah dihadapkan dengan ancaman krisis pangan berskala global. Menurut International Monetary Fund (IMF), kerawanan krisis pangan telah meningkat sejak 2018. Bahkan sebelum adanya perang Rusia dan Ukraina. Berbagai faktor seperti meningkatnya perubahan iklim secara ekstrem, konflik regional, dan diperburuk dengan kondisi pandemi global, telah memberikan dampak pada terganggunya produksi dan distribusi pangan. Situasi perang di Ukraina mendorong harga makanan dan pupuk lebih tinggi lagi. Sehingga merugikan importir dan mendorong beberapa negara untuk memberlakukan pembatasan ekspor. 

Adanya pandemi COVID-19 juga membuat ekonomi global yang kacau. Hal ini berakibat pada peningkatan kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan pangan. Kondisi ini membuat pemenuhan kebutuhan yang ada di negara-negara di seluruh dunia.

Oleh karena itu, pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Komitmen disampaikan pemerintah usai menerima Penghargaan Sistem Pertanian Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021. 

Pemerintah berkomitmen membangun beberapa infrastruktur di bidang pertanian, mulai dari bendungan, kanal, embung, hingga jaringan irigasi. Pembangunan infrastruktur berguna mendukung proses peningkatan hasil produksi pertanian nasional. Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah juga memanfaatkan varietas-varietas unggul padi, melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi untuk emngatasi krisis pangan di Indonesia. Sehingga Indonesia dapat mengatasi krisis pangan dan mencapai swasembada pangan di masa yang akan datang.

Cara Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia
source : pixabay.com

Cara Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia

Krisis pangan yang melanda suatu negara merupakan masalah serius bagi masyarakat. Krisis pangan dapat menganggu aktivitas masyarakat. Oleh karena itu krisis pangan tentunya segera dicari jalan keluarnya. 

Krisis pangan juga merupakan salah satu permasalahan penting yang berdampak pada pembangunan nasional Indonesia. Masalah pangan berkaitan erat dengan aspek perbaikan kehidupan masyarakat, terutama untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Oleh karena itu, beberapa cara mengatasi krisis pangan di Indonesia, di antaranya peningkatan produktivitas hasil pertanian, mencegah perubahan iklim dan perilaku hemat, optimalisasi diversifikasi pangan, mencegah konversi lahan pertanian ke lahan nonpertanian, dan pengoptimalan lahan serta infrastruktur sumber daya air.

1.    Peningkatan Produktivitas Hasil Pertanian

Salah satu cara yang dapat dioptimalkan dalam mengatasi krisis pangan di Indonesia, yaitu peningkatan produksi hasil pertanian tanaman pangan atau dikenal dengan food estate. Peningkatan produktivitas pangan dapat mencegah ketergantungan Indonesia terhadap produk pangan (impor) dari negara lain, karena kebutuhan pangan penduduk dalam negeri dapat dipenuhi oleh produk dari dalam negeri itu sendiri.

Cara Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia

Oleh karena itu, perlunya peran pemerintah untuk mendorong para petani untuk meningkatkan produksinya, baik melalui program intensifikasi, ekstensifikasi, maupun diversifikasi pertanian pangan. Selain itu pemerintah dapat berinisiatif mencanangkan program cadangan pangan, terutama beras, di setiap daerah. Hal ini diharapkan petani mampu untuk berswadaya membangun lumbung pangan nasional

2.    Mencegah Perubahan Iklim dan Menerapkan Perilaku Hidup Hemat

Mencegah perubahan iklim dan menerapkan perilaku hidup hemat merupakan  salah satu cara mengatasi krisis pangan di Indonesia. Mecegah perubahan iklim dan menerapkan perilaku hidup hemat saling berkaitan. Penerapan perilaku hidup hemat dapat mencegah perubahan iklim, namun sebaliknya perilaku hidup boros manusia menyebabkan perubahan iklim yang cukup signifikan. 

Perilaku hidup boros berarti menggunakan sumber daya secara berlebihan. Padahal sumber daya membutuhkan waktu untuk melakukan regenerasi. Sebagai contoh tingginya konsumsi padi/beras tidak diiringi dengan pelestarian sawah. Akhirnya petani menggunakan bahan-bahan kimia untuk meningkatkan produktifitas. Bahan kimia yang digunakan dapat merusak lingkungan dalam jangka waktu yang lama. 

Perlu diketahui bahwasannya perubahan iklim dunia tanpa kita sadari akan berdampak parah pada mata pencaharian dan hasil produksi pertanian tanaman pangan di suatu negara. Oleh karena itu, program pemerintah Indonesia untuk mencegah perubahan iklim dan menerapkan prinsip berkelanjutan dengan menerapkan bahan-bahan pertanian organik. Selain itu membatasi konsumsi pangan agar bahan pangan tidak terbuang sia-sia. Dengan melakukan hal tersebut maka dapat dipastikan kebutuhan pangan akan tercukupi hingga generasi mendatang tanpa perlu khawatir krisis pangan sedang menerjang di seluruh dunia.

3.    Optimalisasi Diversifikasi Tanaman Pangan

Cara lain untuk mengatasi krisis pangan yang melanda Indonesia, yaitu melalui optimalisasi diversifikasi tanaman pangan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman pangan untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun masyarakatnya hanya terfokus pada satu komoditas pokok saja. Kondisi ini tentunya akan semakin memperburuk krisis pangan di Indonesia. 

Cara Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia
Optimalisasi keanekaragaman komoditas pangan yang melimpah dapat dimanfaatkan. Bahkan  setiap wilayah memiliki makanan khasnya masing-masing. Optimalisasi tanaman pangan seperti sorgum, ketela, sagu, jagung, umbi-umbian, dan beras dapat mengatasi krisis pangan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu peran pemerintah dalam mensosialisasikan pola makan yang beragam dan menyehatkan bagi tubuh. Sehingga diharapkan mampu mengatasi krisis pangan dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Indonesia.

4.    Mencegah Konversi Lahan Pertanian ke Lahan Nonpertanian

Cara mengatasi krisis pangan dapat melalui pencegahan konversi atau alih fungsi lahan yang marak terjadi di Indonesia. Pemerintah perlu mengantisipasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke lahan nonpertanian dengan berbagai cara dengan tidak merugikan pihak manapun. 

Cara Mengatasi Krisis Pangan di Indonesia
Alih fungsi lahan di Indonesia disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya. Alih fungsi lahan ini tentunya akan berdampak terhadap produktivitas hasil pertanian. Akhirnya produktivitas pertanian di Indonesia akan menurun. Oleh karena itu, perlunya program pemerintah guna mencegah terjadinya alih fungsi lahan secara masif, seperti penekanan pertumbuhan jumlah penduduk, penerapan RTRW terutama berkaitan dengan program lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), melakukan kajian yang berkaitan dengan daya dukung lahan pertanian guna mengukur keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan lahan dalam pemenuhan kebutuhan pangan penduduk.

5.    Pengoptimalan Lahan dan Infrastruktur Sumber daya Air

Infrastruktur sumber daya air (SDA) merupakan fasilitas yang dibangun pemerintah guna mengantisipasi terjadinya krisis pangan yang akan melanda Indonesia. Infrastruktur SDA ini berkaitan dengan bangunan kanal, tanggul, embung, bendungan, dan sebagainya.

Pembangunan infrastruktur sumber daya air diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian baik pada lahan sawah irigasi, sawah tadah hujan, perkebunan, tegalan, peternakan, dan perikanan. Oleh karena itu, pengoptimalan infrastruktur SDA diharapkan mampu menghasilkan panen yang melimpah bagi penduduk Indonesia. Hal tersebut tentunya akan meingkatkan kesejahteraan penduduk dan diharapkan tidak khawatir menghadapi krisis pangan.

Krisis Pangan Teratasi, Tercapainya Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan akan tercapai apabila pemerintah mampu mengatasi krisis pangan yang melanda negara Indonesia. Selain itu, ketahanan pangan yang ada di suatu negara tidak serta merta terjadi begitu saja. Ada beberapa upaya bagi suatu negara, khususnya negara Indonesia menjadikan salah satu negara yang memiliki ketahanan pangan hingga tercapainya swasembada pangan. 

Tercapainya ketahanan pangan di Indonesia secara komprehensif meliputi empat subsistem, di antaranya ketersediaan pangan dalam jumlah cukup bagi seluruh penduduk Indonesia, adanya distribusi pangan yang lancar hingga pelosok negeri, harga pangan yang murah dan stabil bagi seluruh lapisan penduduk di Indonesia, serta kebutuhan konsumsi kebutuhan pangan setiap penduduk Indonesia terpenuhi. Mungkin cukup sampai sini pembahasan terkait cara mengatasi krisis pangan di Indonesia, pembahasan lebih lanjut terkait ketahanan pangan akan mimin lanjutkan pada artikel selanjutnya ya.


close