Batuan Beku


Batuan beku adalah salah satu jenis batuan utama dalam siklus batuan yang memainkan peran penting dalam memahami sejarah geologi bumi. Batuan ini terbentuk dari pendinginan magma atau lava, baik di dalam kerak bumi maupun di permukaan. Proses pembekuan magma menghasilkan berbagai jenis batuan beku yang memiliki karakteristik unik berdasarkan tekstur, struktur, dan komposisi mineralnya.

A. Pengertian Magma

Magma adalah larutan silikat pijar yang terbentuk secara alami, bersifat mobile, bersuhu tinggi (900–1200°C atau lebih), dan berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung bagian atas.

Menurut Daily (1933) dan Winkler (1962), magma asli (primer) umumnya bersifat basa. Selanjutnya, magma dapat mengalami proses diferensiasi sehingga menghasilkan berbagai jenis magma dengan sifat yang berbeda.

B. Pengertian Batuan

Batuan adalah bentuk padatan alami yang tersusun dari satu atau lebih mineral dan terkadang material non-kristalin. Sebagian besar batuan bersifat heterogen (terdiri atas beberapa jenis mineral), sementara sebagian kecil bersifat homogen (terdiri atas satu jenis mineral).

  • Tekstur Batuan: Mencerminkan karakteristik komponen penyusun batuan.
  • Struktur Batuan: Mencerminkan proses pembentukan batuan, baik yang terjadi dekat maupun jauh dari permukaan bumi.

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dikelompokkan menjadi:

  1. Batuan Beku
  2. Batuan Sedimen
  3. Batuan Metamorf

C. Batuan Beku

Batuan beku terbentuk akibat pembekuan magma di dalam bumi (batuan intrusif) atau pembekuan lava di atas permukaan bumi (batuan ekstrusif).
Batuan ini terdiri atas interlocking agregat mineral silikat hasil pendinginan magma (WT. Huang, 1962).

D. Struktur Batuan Beku

Struktur batuan beku menunjukkan karakteristik proses pembentukannya. Beberapa struktur hanya dapat diamati di lapangan, seperti pillow lava dan columnar joint, sementara yang lain dapat diamati pada sampel batuan.

Macam-Macam Struktur Batuan Beku

1. Masif

  • Tidak menunjukkan fragmen batuan lain yang tertanam.
  • Contoh Sebaran: Struktur ini umum dijumpai pada basalt di daerah vulkanik seperti Gunung Merapi dan Gunung Semeru.

Gambar Struktur massif pada basalt

2. Vesicular

  • Ditandai dengan adanya lubang-lubang teratur akibat pelepasan gas selama pembekuan.
  • Contoh Sebaran: Banyak ditemukan pada batuan basalt di Pulau Jawa, seperti Dieng dan Bromo.
 
Gambar 4. Struktur Vesicular basal

3. Scoria

  • Mirip dengan vesicular, tetapi lubang-lubangnya tidak teratur.
  • Contoh Sebaran: Dijumpai pada batuan vulkanik di Gunung Kelud dan Gunung Krakatau.
Gambar Scoria

4. Pillow Lava

  • Struktur bulat seperti bantal yang terbentuk di lingkungan bawah laut.
  • Contoh Sebaran: Ditemukan di daerah punggungan tengah samudra (MOR) seperti Samudra Hindia dan Pulau Sulawesi.
  • Struktur ini terbentuk pada daerah MOR (Mid oceanic ridge) atau punggungan tengah samudra, dimana lava yang keluar akan bertemu dengan air laut. Akibat tekanan hidrostatis maka bentuknya membulat menyerupai bantal. umumnya berasosiasi dengan sediment laut dalam seperti rijang dan batugamping merah.

Gambar Pillow lava

5. Joint (Columnar Joint)

  • Ditandai oleh kekar-kekar tegak lurus arah aliran lava, membentuk kolom-kolom.
  • Contoh Sebaran: Terkenal di Giant's Causeway (Irlandia Utara) dan Gunung Padang (Indonesia).
Gambar columnar joint

Lava yang muncul ke permukaan keluar melalui kekar /rekahan pada batuan. lava akan membentuk seperti tiang-tiang searah dengan arah kekar yang tegak lurus arah aliran sehingga struktur yang nampak berbentuk tabular.

6. Amigdaloidal

  • Lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder seperti zeolit, karbonat, atau silika.
  • Contoh Sebaran: Banyak ditemukan pada basalt di wilayah Lampung dan Pulau Bali.

7. Xenolith

  • Fragmen batuan asing tertanam dalam batuan beku akibat peleburan tidak sempurna batuan samping.
  • Contoh Sebaran: Ditemukan pada granit di daerah Sumatera Barat dan Kalimantan.

8. Autobreccia

  • Struktur lava yang mengandung fragmen dari lava itu sendiri.
  • Contoh Sebaran: Dijumpai pada lava andesit di Gunung Rinjani dan Gunung Tambora.

Kesimpulan

Batuan beku merupakan salah satu jenis batuan utama yang terbentuk dari pembekuan magma. Struktur-struktur batuan beku memberikan petunjuk tentang proses dan lingkungan pembentukan batuan tersebut. Sebarannya mencakup wilayah-wilayah vulkanik di seluruh dunia, terutama di kawasan Cincin Api Pasifik, termasuk Indonesia yang kaya akan batuan jenis ini.

Referensi

  1. Daily, J. W. (1933). The Nature of Magma.
  2. Huang, W. T. (1962). Igneous Rocks and Their Textures.
  3. Winkler, H. G. F. (1962). Petrogenesis of Igneous Rocks.
  4. Geological Society of Indonesia (2020). Struktur Geologi Indonesia.
close