Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena di permukaan bumi, baik yang berkaitan dengan manusia maupun lingkungan fisiknya. Objek studi geografi terbagi menjadi dua, yaitu
objek material dan
objek formal. Pembagian ini membantu memfokuskan kajian geografi pada aspek tertentu sesuai pendekatannya. Berikut adalah penjelasan masing-masing objek studi geografi.

A. Objek Material
Objek material dalam geografi mencakup segala sesuatu yang bersifat fisik maupun fenomena yang terjadi di ruang permukaan bumi atau geosfer. Geosfer sendiri terbagi menjadi lima komponen utama, yaitu litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer.
1. Litosfer
Litos berarti batu, dan sphera berarti lapisan. Litosfer adalah lapisan terluar bumi yang terdiri dari batuan dan tanah.
- Contoh materi: Batuan beku seperti granit, gunung dengan berbagai ketinggian, dan tanah aluvial.
- Contoh fenomena: Gempa bumi akibat aktivitas pergeseran lempeng tektonik, erupsi gunung api, dan longsor.
Contoh kasus: Gempa bumi di Sumatra Barat tahun 2009 adalah fenomena yang berkaitan dengan pergerakan Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia (Smith, 2010).
2. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air di permukaan bumi, meliputi lautan, sungai, danau, hingga air tanah dan atmosfer.
- Contoh materi: Air laut, air sungai, es di kutub, dan uap air di udara.
- Contoh fenomena: Pasang surut air laut akibat gravitasi bulan, siklus hidrologi, dan arus laut seperti Arus Kuroshio di Samudra Pasifik.
Menurut Strahler (1975), "Hidrosfer adalah salah satu komponen penting dalam siklus hidrologi yang mendukung kehidupan di bumi."
3. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi, yang terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya.
- Contoh materi: Awan, udara, dan partikel atmosfer.
- Contoh fenomena: Perubahan cuaca seperti hujan, angin, badai tropis, serta fenomena seperti efek rumah kaca dan ozonisasi.
4. Biosfer
Biosfer mencakup semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan, hewan, maupun mikroorganisme.
- Contoh materi: Flora seperti hutan hujan tropis di Amazon dan fauna seperti komodo di Indonesia.
- Contoh fenomena: Persebaran flora berdasarkan jenis tanah, migrasi burung musiman, dan penurunan populasi spesies tertentu.
5. Antroposfer
Antroposfer adalah lapisan kehidupan manusia di bumi, mencakup segala aktivitas manusia yang terkait dengan ruang.
- Contoh materi: Penduduk dengan berbagai suku bangsa, kebudayaan, dan struktur sosial.
- Contoh fenomena: Urbanisasi, migrasi penduduk, dan pertumbuhan ekonomi wilayah tertentu.Urbanisasi yang pesat di Jakarta menyebabkan penurunan kualitas lingkungan akibat perubahan fungsi lahan (Santoso, 2018).
B. Objek Formal
Objek formal dalam geografi berkaitan dengan cara atau pendekatan yang digunakan untuk memahami fenomena di permukaan bumi. Objek formal meliputi aspek keruangan, kelingkungan, kewilayahan, dan waktu.
1. Aspek Keruangan (Spatial)
Geografi mempelajari nilai suatu tempat berdasarkan letak, jarak, keterjangkauan, dan pola spasial.
- Contoh: Studi tentang pengaruh letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudra terhadap aktivitas perdagangan.
2. Aspek Kelingkungan (Ekologi)
Geografi meninjau hubungan antara manusia dan lingkungan, baik komponen abiotik seperti tanah dan air maupun komponen biotik seperti flora dan fauna. Menurut Odum (1983), "Hubungan ekologi mencakup interaksi antara organisme dengan lingkungannya, termasuk dampak yang dihasilkan."
- Contoh: Studi tentang kerusakan hutan akibat pembukaan lahan sawit di Kalimantan.
3. Aspek Kewilayahan (Regional)
Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah berdasarkan ciri khasnya, yang kemudian digunakan untuk klasifikasi wilayah.
- Contoh: Pewilayahan berdasarkan iklim seperti wilayah tropis dan subtropis.
4. Aspek Waktu (Temporal)
Geografi juga mengkaji perubahan fenomena di suatu wilayah dari waktu ke waktu.
- Contoh: Perubahan garis pantai akibat abrasi di Pantai Utara Jawa dari tahun ke tahun. Abrasi yang mengikis garis pantai Demak selama dua dekade terakhir disebabkan oleh penurunan permukaan tanah dan kenaikan permukaan air laut (Supriyadi, 2020).
Kesimpulan
Objek studi geografi, baik material maupun formal, memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk memahami fenomena di bumi. Dengan memahami objek material, kita dapat mengidentifikasi apa yang dipelajari, sementara objek formal membantu menentukan bagaimana cara mempelajarinya. Kedua aspek ini saling melengkapi dalam mendukung kajian geografi sebagai ilmu yang bersifat multidimensional.
Referensi:
- Odum, E.P. (1983). Basic Ecology. Saunders College Publishing.
- Smith, R.L. (2010). Elements of the Earth's Physical Processes. HarperCollins.
- Strahler, A. (1975). Introduction to Physical Geography. Wiley & Sons.
- Santoso, B. (2018). “Urbanisasi dan Dampaknya terhadap Lingkungan Perkotaan.” Jurnal Lingkungan Hidup, Vol. 15, No. 3.
- Supriyadi, T. (2020). "Abrasi di Pantai Utara Jawa." Geografi Indonesia, Vol. 22, No. 2.