Pendekatan Geografi dan Fenomena yang dikaji
Dalam sebuah keilmuan untuk menelaah sebuah permasalahan diperlukan pendekatan (approach). Bagitu pula dengan geografi, untuk mengkaji atau menelaah suatu permasalahan dalam fenomena geosfer dibutuhkan sebuah pendekatan.
(Baca juga : Penelitian Geografi berdasarkan Fenomen Geosfer).
Pendekatan yang digunakan dalam geografi terdiri atas tiga (3) macam pendekatan, yaitu pendekatan keruangan (spatial approach), pendekatan ekologi (ecological approach), dan pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach) (Bintarto dan Surastopo, 1981:12-30).
Ketika suatu permasalah terjadi, seorang geograf harus dapat melihat menggunakan sudut padang geografi. Sudut pandang ini dapat disebut dengan pendekatan. Pendekatan tersebut harus dapat digunakan seluruhnya, namun terdapat beberapa pendekatan yang lebih menonjol dibandingkan pendekatan lainnya ketika menelaah sebuah permasalahan.
Berikut ini masing-masing penjelasan pendekatan geografi dan contoh-contoh permasalahan dan fenomena yang dapat ditelaah.
• Pendekatan Keruangan
Analisa keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat sifat penting atau ciri khas. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dalam analisa keruangan yang harus diperhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan.
Analisa keruangan dapat diketahui dari pengumpulan data lokasi yang terdiri dari data titik (point data) dan data bidang (areal data). Adapun contoh data titik antara lain, seperti data ketinggian tempat, data sampel tanah, data sampel batuan, dan data bidang seperti. Sedangkan data bidang contohnya, data luas hutan, data luas daerah pertanian, data luas padang alang-alang.
• Pendekatan Ekologi
• Pendekatan Kompleks Wilayah
Kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi disebut analisa kompleks wilayah. Dalam analisa ini, wilayah-wilayah tertentu didekati dengan pengertian areal differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain.
Pada analisa ini diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antara variabel manusia dan lingkungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya sebagai analisis kelingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kompleks wilayah, karena peneliti menganalisis persebaran fasilitas pendidikan di wilayah Kota Yogyakarta, dan kemudian menganalisis kesesuaian jumlah penduduk usia sekolah dengan fasilitas pendidikan.
- Bintarto, R & Surastopo Hadisumarno. 1991. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES.