3 Pola Pemukiman Penduduk di Suatu Wilayah

Isografis pola permukiman

Pola persebaran pemukiman penduduk dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti iklim, keadaan tanah, tata air, topografi, dan ketersediaan sumber daya alam. 

Pola pemukiman memanjang ditandai dengan pemukiman yang mengikuti jalan, sungai, rel kereta api, atau garis pantai. Sedangkan pola pemukiman terpusat terbentuk di daerah pegunungan atau dataran tinggi yang memiliki unit-unit kecil yang mengelompok dan menyebar. 

Pola pemukiman tersebar umumnya ditemukan di daerah dataran tinggi, daerah gunung api, dan daerah kurang subur. Penjelasan ini memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pola pemukiman penduduk dan berbagai karakteristik yang muncul dalam setiap pola.

Dalam konteks pemukiman penduduk, pola persebarannya memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Faktor-faktor seperti aksesibilitas, lingkungan alam, dan keberlanjutan sumber daya menjadi pertimbangan dalam menentukan pola pemukiman yang sesuai. 

Pemahaman yang baik tentang pola-pola pemukiman ini dapat membantu pemerintah dan perencanaan kota dalam merancang kebijakan yang tepat untuk pengembangan pemukiman yang berkelanjutan. Selain itu, pemahaman tentang pola pemukiman juga dapat memberikan informasi penting bagi masyarakat dalam mengoptimalkan potensi alam dan sumber daya yang tersedia di sekitar mereka.

Pola Permukiman Penduduk

Ada tiga (3) pola pemukiman penduduk dalam hubungannya dengan bentang alamnya, yaitu pola permukiman memanjang, pola permukiman terpusat, dan pola permukiman menyebar (Dorrel, 2019).

pola permukiman

A. Pola Pemukiman Memanjang

Pola pemukiman memanjang memiliki ciri pemukiman berupa deretan memanjang karena mengikuti jalan, sungai, rel kereta api atau pantai.

    1. Mengikuti Jalan

Pola permukiman memanjang mengikuti jalan terletak di sebelah kanan dan kiri jalan raya. Pola ini umumnya ditemukan di dataran rendah yang memiliki morfologi landai, jadi memudahkan pembangunan jalan di sekitarnya. Pola ini terbentuk secara alami untuk memudahkan akses transportasi. Biasanya permukiman pada pola ini memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan permukiman lainnya.

pola permukiman memanjang mengikuti jalan

    2. Mengikuti rel kereta api

Pola permukiman memanjang mengikuti rel kereta api terletak di sebelah kanan dan kiri rel kereta api. Pola ini banyak ditemukan di daerah perkotaan, terutama di DKI Jakarta dan wilayah padat penduduk yang dilalui oleh rel kereta api.

    3. Mengikuti Alur Sungai

Pola permukiman memanjang mengikuti alur sungai, terbentuk memanjang mengikuti aliran sungai. Pola ini biasanya terdapat di daerah pedalaman yang memiliki sungai-sungai besar. Sungai-sungai tersebut memiliki peranan penting bagi kehidupan penduduk di sekitarnya.

    4. Mengikuti Garis Pantai

Pola permukiman memanjang mengikuti garis pantai umumnya menjadi pemukiman penduduk mayoritas nelayan. Pada daerah ini, pemukiman terbentuk memanjang mengikuti garis pantai. Hal ini memudahkan penduduk dalam melakukan kegiatan ekonomi, seperti mencari ikan di laut.

B. Pola Pemukiman Terpusat 

Pola pemukiman terpusat ditandai dengan pemukiman yang mengelompok dan membentuk unit-unit kecil yang menyebar. Pola ini umumnya ditemukan di daerah pegunungan atau dataran tinggi yang memiliki relief kasar dan kadang terisolir.

Di daerah pegunungan pola pemukiman memusat mengitari mata air dan tanah yang subur. Sedangkan permukiman terpusat wilayah pertambangan di pedalaman mengitari atau mendekati lokasi pertambangan. 

Penduduk yang tinggal di pemukiman terpusat biasanya memiliki hubungan kekerabatan dan kerja sama dalam pekerjaan. Pola ini sengaja dibuat untuk mempermudah komunikasi antara keluarga atau teman dalam lingkup kerja.

pola permukiman mengelompok

C. Pola Pemukiman Tersebar

Pola pemukiman tersebar ada di daerah dataran tinggi, daerah gunung api dan daerah-daerah yang kurang subur (daerah kapur). Penduduk akan mendirikan permukiman secara tersebar pada daerah dataran tinggi atau daerah gunung api morfologinya rata dan relatif aman (tidak terjal).

Sementara itu, pada daerah kapur, pemukiman penduduk akan tersebar mendekati daerah dengan kondisi air yang baik. Hal ini karena air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia atau masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Mata pencaharian penduduk pada pola pemukiman ini sebagian besar dalam bidang pertanian, ladang, perkebunan dan peternakan

Sumber 

Dorrell, David, Henderson Joseph, Lindley Todd and Connor Georgeta. 2019. Introduction to Human Geography (2nd Edition). Geological Sciences and Geography Open Textbooks. 2.

close