Sejarah Perkembangan Ilmu Geologi

perkembangan geologi

Ilmu geologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berkembang melalui pengamatan dan pemikiran kritis dari para filsuf, ilmuwan, dan peneliti. Dari gagasan Aristoteles tentang pengaruh bintang-bintang pada batuan hingga teori tektonik lempeng, perjalanan perkembangan ilmu ini mencerminkan upaya manusia dalam memahami bumi sebagai tempat tinggalnya. Artikel ini mengupas perjalanan panjang perkembangan ilmu geologi, mulai dari pengamatan awal hingga penemuan teori modern seperti continental drift dan plate tectonics.

A. Aristoteles dan Pengaruh Bintang-bintang pada Batuan

Sekitar 2300 tahun yang lalu, Aristoteles mengemukakan bahwa batuan terbentuk karena pengaruh bintang-bintang. Gempa bumi, menurutnya, terjadi akibat udara yang meledak di dalam bumi karena dipanaskan oleh pusat api. Pandangan ini, meskipun tidak ilmiah, menunjukkan upaya awal untuk menjelaskan fenomena geologi.

Contoh Pengaruh Pemikiran Aristoteles:
Pemikirannya memengaruhi perkembangan pandangan kosmologis pada abad pertengahan. Aristoteles dianggap sebagai rujukan utama dalam filsafat dan ilmu pengetahuan pada masa itu.

B. Jejak Awal Ilmu Geologi: Leonardo da Vinci dan Nicholas Steno

Pada masa Renaisans, Leonardo da Vinci (1452–1519) menggambarkan bentuk batuan dalam sketsa untuk memahami bentuk alami bumi. Nicholas Steno (1631–1686), seorang geolog Denmark, mengamati perlapisan batuan yang tidak horizontal. Dia menyimpulkan bahwa lapisan tersebut telah berubah posisi karena proses geologi, yang menjadi dasar hukum Steno tentang stratigrafi.

Contoh Sebaran Observasi:

  • Leonardo menggambar lipatan batuan di pegunungan Italia.
  • Nicholas Steno mengamati lapisan batuan di Eropa, termasuk wilayah pegunungan Alpen.
Gambar Sketsa yang dibuat oleh Leonardo da Vinci, memperlihatkan secara jelas detail lipatan perlapisan pegunungan di Italia (ca. 1500 AD). 

Gambar Kenampakan dari udara pegunungan Alpin Eropa (Perancis). 

C. Konsep Katastrofik dan Awal Munculnya Teori Uniformitarianisme

1. Baron Georges Cuvier dan Teori Katastrofik

Baron Georges Cuvier (1810), ahli paleontologi asal Perancis, mencetuskan teori malapetaka (catastrophism), yang menyatakan bahwa perubahan geologi besar disebabkan oleh bencana mendadak. Konsep ini digunakan untuk menjelaskan kepunahan massal spesies di masa lalu.

Contoh Penerapan Teori:
Teori ini sering dikaitkan dengan bukti fosil hewan purba yang ditemukan di Eropa, seperti fosil dinosaurus di Perancis dan Inggris.

2. James Hutton dan Charles Lyell: Teori Uniformitarianisme

James Hutton (1795), dikenal sebagai bapak geologi modern, memperkenalkan teori uniformitarianisme yang menyatakan bahwa "masa kini adalah kunci untuk masa lalu".

Charles Lyell (1797-1875) mengemukakan pemikirannya melalui bukubukunya, salah satunya Principles of Geology. Lyell mengilustrasikan konsepkonsep kesamaan dari alam sesuai dengan waktu. Lyell dapat memperlihatkan bahwa proses-proses geologi yang diamati sekarang berlaku juga pada masa lalu. Walaupun teori uniformitarianisme tidak dimulai oleh Lyell, namun dia adalah orang yang lebih sukses dalam menginterpretasi dan mempublikasikan pada masyarakat luas. Charles Lyell (1797–1875) memperkuat teori ini melalui bukunya Principles of Geology, yang menjelaskan bahwa proses geologi saat ini berlaku di masa lampau.

  • Penelitian Lyell berfokus pada formasi batuan di Inggris, Skotlandia, dan Eropa Barat.
  • Teori uniformitarianisme membantu menjelaskan pembentukan Grand Canyon di Amerika Serikat.

D. Kemajuan Ilmu Geologi dengan Teknologi dan Teori Continental Drift

Teori Continental Drift dan Lahirnya Tektonik Lempeng

Pada tahun 1912, Alfred Wegener mengemukakan teori apungan benua (continental drift), yang menyatakan bahwa semua benua pernah bergabung menjadi satu daratan besar (Pangaea). Teori ini disempurnakan menjadi teori tektonik lempeng pada tahun 1968, yang menjelaskan pergerakan lempeng-lempeng bumi akibat arus konveksi di mantel.

Contoh Sebaran Fenomena Tektonik:

  • Samudra Atlantik: Pemisahan benua Amerika dan Afrika.
  • Cincin Api Pasifik: Aktivitas tektonik yang intens, termasuk gempa bumi dan letusan gunung berapi di Indonesia, Jepang, dan Amerika Selatan.

Kesimpulan

Sejarah perkembangan ilmu geologi menunjukkan bagaimana pemikiran manusia berkembang dari mitos hingga penjelasan ilmiah berbasis pengamatan dan teknologi. Pemikiran tokoh seperti Aristoteles, Leonardo da Vinci, Nicholas Steno, Baron Georges Cuvier, James Hutton, dan Charles Lyell telah memberikan kontribusi besar dalam memahami bumi. Penemuan teknologi modern, seperti pemetaan geofisika, memungkinkan pengembangan teori kontinental drift dan tektonik lempeng, yang menjadi dasar utama dalam ilmu geologi saat ini.


Referensi

  1. Adams, Frank D. (1938). Geological Science.
  2. Lyell, Charles. (1830). Principles of Geology.
  3. Hutton, James. (1795). Theory of the Earth.
  4. Wegener, Alfred. (1912). Die Entstehung der Kontinente und Ozeane.
  5. Anonim. (2016). Modul Geodas Pemicu I. Universitas Indonesia.


close