
Berdasarkan warnanya,
mineral penyusun batuan beku dapat dibedakan menjadi dua :
A. Jenis Mineral Penyusun Batuan Beku
Berdasarkan warnanya, mineral penyusun batuan beku dibagi menjadi tiga kategori utama:
- Mineral Felsik
- Ciri-ciri: Berwarna terang, biasanya putih, abu-abu, atau merah muda.
- Mineral utama: Kuarsa, Feldspar (Orthoklas, Plagioklas, Albit), Feldspatoid (Nepheline, Leusit, Sodalit), dan Muskovit.
- Densitas: Rata-rata 2,5–2,7 g/cm³.
- Sebaran:
- Kuarsa ditemukan dalam granit dan pegmatit, seperti di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
- Feldspar umum di batuan beku granitik yang tersebar di Pegunungan Alpen dan di Pulau Jawa.
- Mineral Mafik
- Ciri-ciri: Berwarna gelap, seperti hijau tua, hitam, atau coklat.
- Mineral utama: Olivin, Piroksen, Mika (Biotit), dan Amphibole.
- Sebaran:
- Olivin sering ditemukan dalam peridotit dan basalt, yang umum di lantai samudra dan busur magmatik seperti di Sulawesi.
- Amphibole ditemukan di batuan andesit dan di gunung api aktif seperti Gunung Merapi.
- Mineral Sekunder
- Ciri-ciri: Merupakan hasil ubahan mineral utama melalui proses pelapukan, reaksi hidrotermal, atau metamorfisme.
- Contoh: Kaolinit, Serisit, Klorit.
- Sebaran:
- Mineral sekunder sering ditemukan di zona alterasi hidrotermal, seperti di kawasan tambang emas Grasberg, Papua.
- Klorit ditemukan di daerah metamorf seperti di Maluku.
B. Bowen's Reaction Series
Menurut N.L. Bowen, kristalisasi mineral-mineral silikat dari magma mengikuti urutan tertentu yang disebut Bowen's Reaction Series. Seri ini terbagi menjadi dua jalur:
- Continuous Series (Mineral Felsik)
- Ciri-ciri:
- Jalur sebelah kanan seri.
- Melibatkan kelompok plagioklas yang berubah secara bertahap dari kaya kalsium (Anortit) ke kaya natrium (Albit) dengan menurunnya temperatur.
- Contoh Mineral:
- Anortit, Albit, Orthoklas, Kuarsa.
- Sebaran:
- Albit ditemukan dalam batuan beku granit seperti di Kalimantan.
- Kuarsa tersebar di daerah granitik seperti Pegunungan Ural.
- Ciri-ciri:
- Discontinuous Series (Mineral Mafik)
- Ciri-ciri:
- Jalur sebelah kiri seri.
- Mineral-mineral baru terbentuk dalam urutan reaksi, menggantikan mineral sebelumnya.
- Urutan Pembentukan:
- Olivin → Hipersten → Augit → Hornblende → Biotit.
- Sebaran:
- Olivin banyak ditemukan di peridotit di lantai samudra dan zona subduksi seperti di Sulawesi Tenggara.
- Hornblende ditemukan dalam andesit di daerah vulkanik seperti Gunung Sinabung.
- Ciri-ciri:
- Mineral Stabil (Titik Pertemuan)
- Ciri-ciri: Mineral yang tidak mudah berubah ke mineral lain, seperti Orthoklas dan Kuarsa.
- Sebaran:
- Orthoklas ditemukan di granit dan pegmatit di Sumatra dan Kalimantan.
- Kuarsa sering muncul di batuan pegmatit dan granit seperti di Papua.
Kesimpulan
Komposisi batuan beku bergantung pada mineral penyusunnya yang terbentuk dari proses kristalisasi magma. Proses ini memengaruhi karakteristik fisik dan kimia batuan, yang dapat dilihat dari struktur, warna, serta kandungan mineralnya. Sebaran mineral pada batuan beku di berbagai daerah dunia, termasuk Indonesia, mencerminkan kompleksitas dan keragaman proses geologi yang terjadi sepanjang sejarah bumi.