Pengertian, Metode, dan Pemanfaatan Geolistrik dalam Geografi

Salam hangat untuk kalian semua! Hari ini, kita akan membahas tentang sesuatu yang menarik dalam dunia geografi. Mungkin ada di antara kalian pernah mendengar tentang konsep "geo-listrik" dalam studi geografi? Jika tidak, jangan khawatir! Di sini akan dijelaskan tentang apa itu geo-listrik dan bagaimana hal itu dapat dimanfaatkan dalam memahami fenomena geografis yang menarik.

Pengertian Geolistrik

Geolistrik adalah salah satu metode dalam geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di kerak bumi. Pendeteksian di atas permukaan meliputi pengukuran medan potensial, arus, dan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun 11 akibat penginjeksian arus listrik ke bawah permukaan. Metode geolistrik yang terkenal antara lain: metode potensial diri (SP), arus telluric, magnetotelluric, IP (induced polarization), dan resistivitas (hambatan jenis).

Metode geolistrik resistivitas (hambatan jenis) merupakan suatu metode pendugaan kondisi bawah permukaan bumi dengan memanfaatkan injeksi arus listrik ke dalam bumi melalui dua elektroda arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur dengan menggunakan dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk jarak elektroda tertentu, dapat ditentukan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur. 

Macam-Macam Geolistrik

Berdasarkan konfigurasi elektroda arus dan tegangan dapat dibedakan atas tiga macam, yakni Vertikal Electrical Sounding (VES), Constant Separation Travering (CST), dan kombinasi keduanya. Dengan tersedianya peralatan komputer yang semakin canggih, saat ini di beberapa tempat telah dikembangkan metode geolistrik tomografi. Metode ini dapat menggambarkan kondisi bawah permukaan secara tiga dimensi (Hadi. 2009)

Metode resistivitas didasarkan pada kenyataan, bahwa sebagian dari arus listrik yang diberikan pada lapisan batuan, menjalar ke dalam batuan pada kedalaman tertentu dan bertambah besar dengan bertambahnya jarak antar elektroda, sehingga jika sepasang elektroda diperbesar, distribusi potensial pada permukaan bumi akan semakin membesar dengan nilai resistivitas yang bervariasi.

Pemanfaatan Geolistrik dalam Geografi

Metode geolistrik resistivitas ini efektif untuk penyelidikan kondisi bawah permukaan yang sifatnya dangkal (max 200m), meskipun secara teoritis dapat digunakan untuk target yang lebih dalam. Dalam bidang geologi metode ini sering digunakan untuk penentuan sifat geoteknis batuan untuk perencanaan pondasi, pencarian aquifer air tanah, eksplorasi mineral logam, dan eksplorasi panas bumi. Dalam bidang non geologi metode geolistrik resistivitas sering digunakan untuk penyelidikan arkeologi dan lingkungan.

Geo-listrik dalam geografi mengacu pada pemanfaatan teknologi listrik untuk memahami dan menganalisis fenomena geografis. Ini melibatkan penggunaan aliran listrik dan perangkat yang terkait untuk mengukur, memetakan, dan mempelajari karakteristik fisik dan lingkungan bumi. 

Berikut ini adalah penjelasan tentang pengertian dan pemanfaatan geo-listrik dalam geografi:

  1. Pemetaan Air Tanah: Metode geo-listrik digunakan untuk mengidentifikasi dan memetakan cadangan air tanah di bawah permukaan. Dengan mengukur resistivitas tanah, peneliti dapat menentukan kedalaman dan distribusi air tanah, mengidentifikasi lapisan air tanah dangkal atau dalam, serta memahami pola aliran air bawah tanah.

  2. Penelitian Geologi: Geo-listrik membantu dalam memahami struktur geologi dan komposisi bawah permukaan. Dengan menganalisis data resistivitas, geolog dapat mengidentifikasi batuan, endapan mineral, retakan, dan sesar di dalam tanah. Ini membantu dalam eksplorasi sumber daya mineral, pemodelan stratigrafi, dan pemetaan struktur geologi.

  3. Penelitian Lingkungan: Metode geo-listrik digunakan untuk mempelajari karakteristik lingkungan bumi. Misalnya, mereka dapat membantu dalam pemetaan kontaminasi tanah atau air bawah tanah, pemantauan kualitas air, penelitian lahan basah, dan pemahaman pola pergerakan air dalam sistem sungai atau danau.

  4. Analisis Kerentanan Tanah Longsor: Geo-listrik dapat membantu dalam mengevaluasi kerentanan tanah terhadap longsor. Dengan mengukur resistivitas tanah, peneliti dapat mengidentifikasi lapisan tanah yang jenuh air atau lembek, yang lebih rentan terhadap proses longsor. Informasi ini dapat digunakan untuk mitigasi bencana dan perencanaan tata ruang.

  5. Pemetaan Arkeologi: Metode geo-listrik digunakan dalam pemetaan situs arkeologi dan penemuan bawah tanah. Dengan mengukur resistivitas, peneliti dapat mengidentifikasi perubahan komposisi tanah yang disebabkan oleh adanya bangunan, tembikar, atau artefak yang terkubur. Ini membantu dalam menggali dan mempelajari situs arkeologi tanpa merusak warisan budaya.

  6. Pemantauan Geothermal: Geo-listrik digunakan dalam pemantauan sumber daya panas bumi dan aktivitas geothermal. Metode ini membantu dalam memetakan struktur reservoir panas bumi, mengukur konduktivitas termal batuan, dan memantau perubahan suhu dan tekanan di dalam sistem geothermal.

Sumber :
  • Hadi Arif Ismul, Suhendra, Robinson Alpabet, 2009. Survey Sebaran Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner Di Desa Banjar Sari, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. F-MIPA Universitas Bengkulu, Indonesia


close