Unsur Objek Wisata dalam Geografi Pariwisata

 

Geografi wisata merupakan cabang dari bidang studi geografi yang mempelajari tentang hubungan antara geografi atau lokasi (spasial) dengan industri pariwisata. Geografi wisata mencakup penelitian tentang aspek-aspek geografis serta unsur-unsur yang mempengaruhi pengembangan dan promosi pariwisata di suatu daerah. Seperti kondisi geografis, keanekaragaman alam dan budaya, infrastruktur, aksesibilitas, dan iklim.

Geografi wisata juga mencakup pemetaan destinasi wisata, rute wisata, serta analisis tren pariwisata dan pola perjalanan wisatawan. Hal ini sangat penting bagi para pelaku industri pariwisata untuk memahami faktor-faktor geografis yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam mengembangkan bisnis pariwisata dan mempromosikan destinasi wisata. 

Unsur-Unsur Objek Wisata

Unsur Objek Wisata dalam Geografi Pariwisata


Menurut Edward Inskeep (1991:27), mengatakan bahwa suatu objek wisata harus mempunyai 5 unsur penting, yaitu daya tarik (Attraction), prrasarana wisata (Accesibillity), sarana wisata (Accommodation), infrastruktur (Amentities), serta masyarakat, lingkungan, dan budaya (Activities).

1. Daya Tarik Wisata (Attraction)

Daya tarik merupakan elemen utama yang menarik wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi. Faktor ini meliputi:

  • Alam: Seperti pantai, gunung, hutan, dan taman nasional (Contoh: Pantai Kuta, Gunung Bromo).
  • Sejarah: Situs bersejarah seperti candi, museum, dan benteng (Contoh: Candi Borobudur).
  • Budaya: Tradisi lokal, seni, festival, dan kuliner khas (Contoh: Tari Kecak Bali, festival grebeg di Yogyakarta).
  • Hiburan: Taman bermain atau wahana hiburan modern (Contoh: Dunia Fantasi Jakarta).
  • Olahraga: Aktivitas petualangan seperti snorkeling, hiking, atau ski (Contoh: Snorkeling di Raja Ampat).

2. Prasarana Wisata (Accessibility)

Prasarana wisata mencakup fasilitas yang mempermudah wisatawan mencapai lokasi. Prasarana wisata
cenderung berorientasi pada daya tarikwisata suatu lokasi. Sehingga fasilitas prasarana wisata harus terletak dekat dengan objek wisatanya. Prasarana wisata cenderung mendukung kecenderungan perkembangan pada saat yang bersamaan. Prasarana wisata ini terdiri dari prasaranan akomodasi dan prasaran pendukung.

Prasarana wisata ini terdiri dari prasaranan akomodasi dan prasaran pendukung.

  • Prasarana akomodasi merupakan fasilitas utama yang sangat penting dalam kegiatan wisata. Proporsi terbesar dari pengeluaran wisatawan biasanya dipakai untuk kebutuhan prasarana  akomodasi. Seperti menginap, makan dan minum. Daerah wisata dengan prasarana akomodasi yang menyediakan kenyamanan tempat istirahat  dan memiliki nilai estetika tinggi, menu yang cocok/sesuai, menarik, dan asli daerah tersebut (original) merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses tidaknya pengelolaan suatu daerah wisata.
  • Prasarana pendukung harus terletak ditempat yang mudah dicapai oleh wisatawan. Pola  gerakan wisatawan harus diamati atau diramalkan untuk menentukan lokasi. Mengingat  prasarana pendukung akan digunakan untuk melayani para wisatawan. Jumlah dan jenis  prasarana pendukung ditentukan berdasarkan kebutuhan wisatawan.

Prasarana Wisata (Accessibility) meliputi:

  • Hotel: Penginapan seperti hotel berbintang, losmen, atau resort.
  • Homestay atau Hostel: Alternatif penginapan ramah anggaran.
  • Transportasi: Jaringan transportasi darat, laut, atau udara, seperti bandara atau terminal.

3. Sarana Wisata (Accommodation)

Sarana Wisata (Accommodation),  merupakan unsur objek wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisata. Pembangunan sarana pada objek wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu, selera pasar pun dapat menentukan tuntutan berbagai sarana yang dimaksud.

Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata, antara lain biro perjalanan, alat transportasi, dan alat komunikasi, serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua objek wisata memiliki kesamaan sarana wisata. Pengadaan sarana wisata  harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

Hal ini meliputi:

  • Transportasi: Penyewaan kendaraan atau transportasi umum.
  • Komunikasi: Ketersediaan layanan telekomunikasi seperti sinyal internet dan fasilitas panggilan internasional.
  • Biro perjalanan: Layanan paket wisata yang memudahkan perencanaan perjalanan wisatawan.

4. Infrastruktur (Amenities)

Infrastruktur (Amentities), adalah unsur objek wisata terkait dengan situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan tanah dan di bawah tanah. Seperti sistem pengairan, area parkir, sumber listrik dan energi, sistem jalur angkutan dan terminal, sistem komunikasi, sistem pembuangan sampah serta sistem keamanan atau pengawasan. 

Infrastruktur yang memadai dan terlaksana dengan baik di daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata, sekaligus membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Infrastruktur mencakup fasilitas penunjang yang memastikan kelancaran kegiatan wisatawan. Contohnya:

  • Restoran dan kafe: Tempat makan yang menyajikan hidangan lokal maupun internasional.
  • Penukaran uang: Fasilitas seperti money changer atau ATM di lokasi wisata.
  • Sistem transportasi: Jalan raya, area parkir, dan fasilitas umum lainnya.

5. Masyarakat, Lingkungan, dan Budaya (Activities)

Masyarakat, Lingkungan, dan Budaya (Activities), merupakan unsur objek wisata terkait dengan kondisi sosial daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai objek dan daya tarik wisata.  Kondisi ini dapat mengundang kehadiran wistawan.

Unsur ini melibatkan interaksi wisatawan dengan masyarakat lokal, lingkungan alam, dan budaya setempat. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

  • Masyarakat: Wisatawan disambut dengan keramahan khas daerah tertentu (Contoh: masyarakat Baduy).
  • Lingkungan: Menjaga kebersihan dan kelestarian destinasi (Contoh: Taman Nasional Komodo).
  • Budaya: Pelestarian tradisi, seperti seni tari, kerajinan, dan upacara adat (Contoh: upacara Ngaben di Bali).

Aspek Aktivitas Masyarkat

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan masyarakat, lingkungan dan budaya adalah sebagai berikut:

    • Masyarakat di sekitar objek wisatalah yang akan menyambut kehadiran wisatawan tersebut. Sekaligus akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Layanan khusus dalam penyajiannya serta kekhasan pelayanan akan memberikan kesan yang mendalam. Untuk itu masyarakat di sekitar objek wisata perlu mengetahui berbagai jenis dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan. 
    • Lingkungan alam atau kondisi di sekitar objek wisata juga perlu diperhatikan dengans  eksama, agar lingkungan yang ada tidak rusak dan tercemar. Intensitas aktivitas masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat berakibat pada rusaknya ekosistem di sekitar objek wisata. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Caranya dengan penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam pengelolaan
      suatu objek wisata.
       
    • Budaya Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini juga harus dilestarikan.Kelestariannya tak boleh tercemar dari budaya asing/luar. Kelestarianya harus ditingkatkan, sehingga dapat memberikan kenangan yang berkesan bagi setiap kunjungan wisatawan.

Kesimpulan

Unsur-unsur objek wisata sangat penting dalam geografi wisata dan industri pariwisata. Terdapat lima unsur utama dari objek wisata yang meliputi (Attraction), prrasarana wisata (Accesibillity), sarana wisata (Accommodation), infrastruktur (Amentities), serta masyarakat, lingkungan, dan budaya (Activities). Daya tarik wisata memainkan peran penting dalam menarik minat wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat.
Prasarana wisata dan sarana wisata harus disediakan di tempat wisata untuk melayani kebutuhan wisatawan selama perjalanan mereka. Aksesibilitas juga penting untuk memudahkan wisatawan mencapai tujuan wisata. Amenitas seperti restoran, toko suvenir, dan kamar mandi juga harus tersedia di tempat wisata. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang unsur-unsur objek wisata penting bagi para pelaku industri pariwisata untuk mempromosikan dan mengembangkan destinasi wisata secara efektif.

 Sumber :

  • Inskeep, Edward, 1991, Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach, Van Nostrand Reinhold, New York.


close