Cara memetakan wilayah menggunakan Unmanned Aerieal Vehicle (UAV)
Proses pemetaan menggunakan UAV diawali dengan kegiatan survey pendahuluan ke lokasi kajian. Tujuan survey pendahuluan ini yaitu menentukan area of interest (AOI), untuk menentukan lokasi take off dan landing, dan lokasi Ground Control Point (GCP), mendokumentasikan kondisi aktual lokasi kegiatan, pengurusan izin terbang, dan melakukan orientasi medan untuk mengantisipasi gangguan-gangguan yang mungkin dapat mengganggu proses pemetaan UAV.
Tahap selanjutnya yaitu membuat mission
planning/merencanakan jalur terbang UAV, menggunakan aplikasi drone deploy.
Pada aplikasi drone deploy akuisisi data UAV disetiap lokasi di setting
sama. Sedangkan untuk flight direction dan kecepatan terbang UAV setiap
stasiun akan menyesuaikan arah dan kecepatan angin. Semakin tinggi kecepatan
angin maka kecepatan UAV akan semakin rendah.
Gambar Drone DJI Phantom 4 Pro Obsidian
Sumber:
https://www.verydrone.com/product/dji-phantom-4-pro-obsidian-edition/
Setelah survey pemetaan UAV dilakukan maka tahap
selanjutnya yaitu pengolahan data. Pengolahan fotogrametri data citra UAV 2-D
menggunakan alogaritma Structure for Motion (SfM) akan menghasilkan data
topografi sungai 3-D. Alogaritma SfM dapat menghasilkan peta 3D dengan cara
mengidentifikasi lokasi, posisi dan orientasi citra kemudian menggabungkan titik-titik
pada citra satu dengan citra yang lainnya yang bertumpang tindih secara
otomatis. Sehingga citra yang dihasilkan merupakan gabungan dari beberapa citra
yang ukurannya lebih kecil (Snavely, 2008).