Sedimentasi merupakan proses pengendapan atau penumpukan material hasil erosi, pelapukan, dan masswasting (pergerakan tanah atau batuan yang disebabkan oleh gravitasi) yang terjadi di wilayah darat maupun perairan. Sedimentasi dapat terjadi di beberapa bentukan lahan, seperti danau, sungai, muara, dan sekitar pesisir pantai. Berdasarkan zat pengakutnya, sedimentasi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sedimentasi fluvial, sedimentasi aeolin, dan sedimentasi marin.
Jenis-Jenis Sedimentasi
1. Sedimen Fluvial
Sedimen fluvial merupakan jenis sedimentasi atau pengendapan material sedimen oleh air yang mengalir, seperti air sungai. Proses yang memengaruhi sedimen fluvial, yaitu aliran sungai laminar dan turbidit, materialnya suplai sedimen, dan intensitas curah hujan.
Bentukan lahan hasil sedimentasi fluvial, antara lain gosong sungai, rawa belakang, meander, oxbow lake, delta, kipas aluvial, dan tanggul alam.
2. Sedimen Aeolian
Sedimen aeolian merupakan jenis sedimentasi atau pengendapan material sedimen oleh angin yang berhembus/bertiup kencang. Proses sedimen aeolian antara lain media transport berupa angin, material sedimen pasir, geomorfologinya pantai dan gurun, dan iklimnya curah hujan sedikit. Contoh bentukan lahanya sedimen aeolian, yaitu gumuk pasir di Yogyakarta.
3. Sedimen Marin
Sedimen marin merupakan sedimen atau pengendapan material sedimen oleh gelombang laut/pasang surut. Contoh bentukan lahanya sedimen marin, yaitu tombolo di pangandaran.
Metode Pengukuran Muatan Melayang (Suspended Load)
Tingkat sedimentasi di suatu wilayah dapat diukur. Gunanya untuk mengetahui tingkat sedimentasi di bagian hilir dan erosi di bagian hulu.
Pengukuran sedimen dimaksudkan untuk menentukan konsentrasi sedimen dari sampel sedimen yang diambil di lapangan. Contoh sedimen yang diambil adalah sedimen melayang (suspended sediment) di sungai (DAS) karena dianggap mewakili erosi yang terjadi di lahan.
Metode pemantauan angkutan sedimen yang masuk ke sungai dapat dilakukan sebagai berikut
- DAS yang mempunyai pos monitoring pengukur tinggi muka air, debit dan pengambilan sampel sedimen disebut gauged area, maka perkiraan sedimen suspended load dan bed load menggunakan formula hidrolika dan hidrologi.
- DAS yang tidak mempunyai pos monitoring data tinggi muka air dan debit (ungauged area) perkiraan sedimennya dilakukan dengan jalan menghitung besarnya erosi dengan persamaan empiris kemudian dikalikan dengan NPS (Nisbah Pengangkutan Sedimen) setempat.