Negara-negara tropis seperti Indonesia, Brazil, Nigeria, dan Malaysia memiliki iklim tropis. Iklim tropis menyebabkan negara tersebut memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Ini disebabkan karena gerak semu tahunan matahari. Sehingga matahari bersinar sepanjang tahun di negara-negara iklim tropis.
Iklim tropis sendiri memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi negara tersebut. Dampak positifnya yaitu memiliki potensi energi dari matahari yang berlimpah, pertanian dapat melakukan produksi sepanjang tahun, dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Sedangkan dampak negatifnya, yaitu bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Namun, dampak negatif ini terjadi karena pengelolaan wilayah yang tidak tepat.
Bencana banjir selalu terjadi di negara tropis sepanjang tahun. Banyak faktor yang menyebabkan bencana ini terjadi, seperti rusaknya area resapan di bagian hulu, intensitas hujan yang tinggi hingga kurangnya lahan terbuka untuk menyerap air hujan.
Kurangnya lahan terbuka untuk menyerap hujan berdampak pada tingginya aliran permukaan (run off). Sehingga air-air yang turun dari langit akan menggenangi suatu wilayah. Contohnya, jalan, bangunan atau taman dengan cor atau beton membuat air sulit meresap ke tanah. Lalu bagaimana solusi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
Solusi Banjir Genangan
Solusi banjir genangan atau aliran permukaan (surface run off) terjadi karena air hujan dari langit jatuh pada permukaan yang tertutup. Air hujan akan berkumpul pada satu titik terendah di wilayah yang ada. Namun, yang terjadi kemiringan/gradient suatu wilayah beragam, sehingga terjadi genangan.
Solusi yang dapat dilakukan dengan adanya banjir genangan tersebut yaitu dengan membuat biopori. Biopori dapat membantu mempercepat infiltrasi tanah. Selain itu, Biopori juga memiliki 3 manfaat lainnya, seperti menyuburkan tanah, mengurangi laju aliran permukaan, serta meningkatkan kandungan air di wilayah sekitarnya.
Cara membuat biopori
Dalam pembuatan biopori sebagai solusi banjir langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan lokasi. Lokasi yang akan dibuat biopori dapat berupa tanah lapang hingga area padat. Setelah itu, tentukan berapa banyak lubang biopori yang akan dibuat. Semakin banyak lubang biopori semakin baik wilayah tersebut.
Tentukan bahan biopori yang akan digunakan, banyak bahan yang dapat digunakan untuk membuat biopori sebagai solusi banjir. Kamu dapat menggunakan bahan di lingkungan sekitarmu, seperti bambu, pipa paralon, botol bekas, batu bata losster, ember bekas dan lainnya. Bahan alami yang digunakan dapat menambah ekologi di lingkungan. Untuk membuat biopori ayo ikuti langkah berikut
Alat dan Bahan
- Pipa paralon 4 inch dengan ukuran 50-75cm
- Tutup pipa
- Solder
- Linggis/Bor Tanah
- Ijuk
Langkah-langkah Pembuatan
- Siapkan alat dan bahan untuk membuat biopori.
- Lubangi pinggir pipa, beri jarak tiap lubang dengan jark 10 cm. Gunakan solder untuk melubangi pipa paralon.
- Pasang tutup paralon. Lubangi tutup paralon dengan jarak 1-2 cm. Fungsinya agar air dapat masuk ke dalam pipa biopori.
- Lubangi tanah pekarangan yang akan digunakan untuk meletakan pipa biopori. Gunakan linggis atau bor tanah untuk membuat lubang. Kedalaman lubang yang dibuat diberi jarak 10 cm lebih dalam. Artinya jika pipa yang digunakan untuk membuat biopori sepanjang 50 cm, maka kedalaman lubang dibuat 60 cm.
- Letakan ijuk di dasar lubang biopori. Kamu juga dapat menambahkan sampah organik. Fungsinya agar air dapat meresap lebih cepat.
- Biopori selesai dibuat, sekarang kamu dapat megamati wilayah yang biasanya tergenang akan berkurang.Jika masih terdapat genangan air hujan, kamu dapat menambahkan jumlah lubang biopori.
Itulah tadi penjelasan tentang solusi banjir genangan dengan membuat biopori. Biopori yang dibuat juga sangat mudah. Kamu dapat membuatnya bersama teman, saudara, pacar, dan keluarga. Selain menyenangkan membuat biopori juga dapat bermanfaat sebagai solusi banjir genangan.
