Garis kontur merupakan garis yang menggambarkan ketinggian suatu wilayah. Garis kontur juga tedapat pada peta RBI, fungsinya untuk menggambakran ketinggian wilayah pada lembar peta tersebut. Garis kontur digambarkan dengan symbol garis (line). Garis kontur juga memiliki garis tertutup, artinya untuk menggambarkan suatu wilayah menggunakan, garis kontur tidak memiliki ujung dan pangkal.
Garis kontur pada peta juga dapat membberikan informasi kemiringan lereng. Jika pada suatu peta terdapat garis kontur yang rapat maka wilayah tersebut memiliki kemiringan lereng yang curam. Sedangkan, jika suatu peta terdapat garis kontur yang jarang/renggang maka wilayah tersebut memiliki kemiringan lereng yang landai.
Garis kontur dapat dibuat menggunakan metode survei lapangan maupun sarana ilmiah (penginderaan jauh). Metode survei lapangan digunakan untuk mengetahui ketinggian suatu wilayah secara mendetail dengan cakupan wilayah yang relatif kecil. Data ini biasanya digunakan sebagai acuan dalam pembangunan dan mitigasi bencana, seperti mitigasi bencana banjir, pembuatan jalan, dan pembangunan gedung. Sedangkan metode sarana ilmiah (penginderaan jauh) digunakan untuk mengetahui ketinggian suatu wilayah dengan area yang luas. Data ini biasanya digunakan untuk mengetahui persebaran ketinggian yang ada di suatu wilayah. Untuk peta kontur menggunakan penginderaan jauh diperlukan data mentah, seperti citra satelit DEM (Digital Elevation Model)
Cara Memmbuat Kontur dengan DEM
Pembuatan kontur memiliki 2 metode seperti yang telah dijelaskan di atas. Pembuatan kontur dengan DEM dapat dilakukan dengan cepat. DEM merupakan produk dari citra satelit radar. Citra satelit DEM yang sering digunakan untuk membuat kontur, yaitu TerraSar (ketelitian 15 meter), ALOS(ketelitian 10 meter), SRTM (ketelitian 30 meter, dan DEMNAS (ketelitian 8 meter namun hanya terdapat di Indonesia). Semakin tinggi tingkat ketelitian suatu DEM akan menghasilkan peta kontur yang baik pula.
Untuk membuat peta kontur ini diperlukan komputer atau laptop yang telah terinstal ArcMap. Tentukan juga wilayah yang ingin dibuat peta konturnya. Jika sudah ikuti langkah-langkah berikut ini
Langkah pembuatan
- Siapkan alat dan bahan untuk mebuat kontur dari citra satelit dem. Seperti laptop/komputer, aplikasi ArcMap, citra satelit DEM, dan shapefile batas wilayah.
- Buka aplikasi ArcMap pada laptop/komputer yang kamu gunakan.
- Tambahkan data DEM pada jendela utama ArcMap. Caranya dengan klik kanan "Layer" pada kolom "Table of Content, kemudian pilih "add data".
- Cari lokasi penyimpanan file DEM yang ada pada direktori komputer/laptop.
- Setelah muncul pada jendela utama ArcMap, pilih menu ArcToolBox. Menu Arctoolbox berada di jendela menu bagian atas.
- Pada jendela Arctoolbox, pilih Spatial Analyst tool>Surface>Contour. Maka akan keluar jendela baru, jendela ini digunakan untuk pengaturan proses pembuatan kontur.
- Kolom pertama : Pilih input raster dengan data dem yang telah dimasukan tadi. Caranya tarik nama file di "table of content" menuju jendela pemrosesan.
- Kolom kedua :Lokasi penyimpanan kontur hasil pemrosesan. Pilih lokasi di mana kamu ingin menyipan shapefile kontur hasil pemrosesan. Pastikan direktori penyimpanannya tidak terlalu rumit, karena dapat mempengaruhi proses pembuatan.
- Kolom ketiga : Isikan interval kontur yang ingin dibuat. Satuan interval kontur di sini menggunakan meter.
- Setelah terisi semua, klik OK. Maka pemrosesan akan segera dijalankan. Maka hasilnya akan seperti gambar di bawah ini.
- Untuk menampilkan interval kontur pada jendela utama caranya sebagai berikut : klik kanan shapefile kontur hasil pemrosesan>porpertis>klik kolom labels> ceklist "Label features in this layer">ubah label field menjadi "Contour">Klik Ok.
- Pada jendela utama, garis-garis kontur akan terlihat ketinggian kontur seperti gambar di bawah ini
Itulah tadi cara cepat membuat kontur dengan DEM. Cukup mudah bukan? Proses pembuatan peta kontur juga tidak memerlukan waktu yang lama. Jika menurutmu artikel ini membantu kamu dapat membagikannya kepada teman, maupun kolegamu.
