 |
| Menggambar peta dengan teknik grid |
Peta secara umum merupakan rupa atau bentuk permukaan bumi yang digambarkan melalui sistem proyeksi dengan skala tertentu yang disajikan dalam bidang datar. Disiplin ilmu yang mempelajari peta disebut dengan kartografi. Sedangkan orang yang ahli dalam perpetaan disebut sebagai seorang kartografer. Peta merupakan alat penting dalam bidang geografi, karena dapat membantu kajian-kajian geosfer. Berikut ini definisi mengenai peta menurut beberapa sumber.
Peta menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peta menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013, yaitu suatu gambaran unsur-unsur alam dan/atau buatan manusia baik yang berada di bawah maupun di atas permukaan bumi serta digambarkan/disajikan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.
Peta menurut Badan Informasi Geospasial (BIG)
Peta menurut Badan Informasi Geospasial (BIG) yaitu wahana/media penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan di suatu wilayah. Peta memberikan sumber informasi bagi para perencana dan para pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
Peta menurut International Cartographic Association (ICA)
Peta menurut International Cartographic Association (ICA), diartikan sebagai suatu representasi atau gambaran unsur-unsur kenampakan abstrak dari permukaan bumi yang berkaitan dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Umumnya kenampakan tersebut digambarkan pada bidang datar dengan diperkecil atau diskalakan.
Jenis-Jenis dan Perbedaan Peta
Pada awalnya peta hanya dibuat untuk menggambarkan permukaan bumi yang bersifat umum. Seperti pengggambar letak suatu wilayah tanpa memerhatikan kaidah perpetaan. Namun saat ini penggunaan peta berkembang, sehingga peta dimanfaatkan untuk menggambarkan hal-hal khusus sesuai dengan kebutuhan pembuat dan pengguna peta.Berdasarkan pengertiaanya, peta dapat dikelompokan menjadi 2 macam, yaitu peta berdasarkan isi dan yang skala.
Jenis Peta Berdasarkan Isi
Peta menyajikan suatu informasi di permukaan bumi yang diskalakan. Berdasarkan informasi atau isi yang disajikan, peta dibedakan menjadi (2), yaitu peta umum dan peta tematik. Sebenarnya dalam kartografi
Peta umum merupakan peta yang menggambarkan semua unsur-unsur kenampakan yang ada di permukaan bumi secara umum (alam dan buatan). Peta umum dibuat untuk meringkas kenampakan sehingga membantu penemuan lokasi. Peta ini biasanya mudah dibaca dan dipahami. Informasi yang disajikan dalam peta umum biasanya juga mencakup informasi dari peta tematik. Sebagian besar pemetaan awal yang ada di Bumi termasuk dalam peta umum. (sumber : https://guides.library.stonybrook.edu/c.php?g=35399&p=224896) Peta umum contohnya, peta topografi, peta rupa bumi, peta dunia, dan peta korografi (peta korografi, misalnya peta administrasi desa, kecamatan, kabupaten, kota, hingga negara).
 |
| Contoh peta umum |
Peta Khusus atau tematik merupakan peta yang menggambarkan unsur-unsur kenampakan alam baik di atas ataupun bawah permukaan bumi dengan tema tertentu (bergantung pada tujuan pemetaan). Peta ini menyajikan informasi secara kuantitatif maupun kualitatif dengan tema yang spesifik. Dalam peta tematik, informasi bertingkat disajikan dengan warna yang berbeda.
 |
| Conoth peta tematik |
Misalnya, peta rencana tata ruang wilayah, peta geologi, peta kepadatan permukiman, peta daya dukung wilayah, peta kesesuaian lahan, dan sebagainya. Umumnya wlayah dengan kepadatan penduduk rendah diberi warna terang, sedangkan wilayah dengan penduduk tinggi diberi warna lebih gelap. Demikian pula pemetaan suhu udara di suatu wilayah. Wilayah dengan suhu udara yang rendah akan diwarnai lebih cerah dibandingkan dengan dari wilayah dengan suhu udara yang tinggi.
Berdasarkan informasi atau isi yang disajikan, peta dikelompokkan menjadi peta umum dan peta tematik. Perbedaan peta umum dan peta tematik, yaitu terdapat pada informasi yang disajikan.
Peta umum menunjukkan kondisi umum (seperti, batas administrasi, topografi, batas wilayah) suatu wilayah terutama kondisi bentuk muka bumi. Sedangkan peta khusus atau peta tematik menampilkan suatu informasi dalam tema/topik tertentu.
Jenis Peta Berdasarkan Skala
Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan ada peta kadaster (1:100-1:5000), skala besar (1:5000-1:250000), skala sedang (1:250000-1:500000, skala kecil (1:500000-1:1000000), dan skala geografi (>1:1000000).
- Peta skala 1:100 - 1:5000. Peta dengan skala 1:100 hingga 1:5000 sering disebut dengan peta kadaster. Jika diartikan dalam bentuk matematika skala pada peta kadaster artinya perbadingan 1 cm di peta sama dengan 100 cm di lapangan atau 1 cm di peta sama dengan 5.000 cm di lapangan.
Peta Persil. Sumber : https://p4w.ipb.ac.id/en/pemetaan-persil-tanah-objek-reforma-agraria-tora-di-desa-cipeuteuy-kecamatan-kabandungan-kabupaten-sukabumi/
Sehingga peta kadaster menyajikan informasi yang sangat detail, karena objek yang dihasilkan hampir mendekati ukuran aslinya di lapangan. Oleh karena itu peta 1:100-1:5000 atau peta kadaster, banyak digunakan untuk keperluan teknis. Seperti penentuan jaringan jalan, pembangunan permukiman, irigasi, luas tanah, dan sebagainya. - Peta skala 1:5000 - 1:250000. Peta dengan skala 1:5000-1:250000 sering disebut dengan peta skala besar. Hal ini dikarenakan objek yang disajikan memiliki perbadingan 1 cm di peta sama dengan 5000 cm/5 km di lapangan dan 1 cm di peta sama dengan 250.000 cm/250 km di lapangan.
Sehingga peta pada skala ini memiliki informasi yang cukup detail serta objek-objek kecil pada peta ini masih dapat dikenali dengan mudah. Selain itu peta skala 1:5000 - 1:250000 atau peta skala besar, biasa digunakan untuk keperluan perencanaan wilayah, perencanaan taktis, dan pemetaan administrasi. Badan Informasi Geospasial (BIG) telah banyak memetakan wilayah di Indonesia dengan jenis ini.Peta Administrasi Kota Salatiga. Sumber :http://mapgeo.id:8826/foto/1533546729192-administrasi_kota_salatiga.jpg - Peta skala 1: 250000 - 1: 500000. Peta dengan skala 1: 250000 - 1:500000 sering disebut dengan peta skala sedang. Hal ini dikarenakan objek yang disajikan memiliki perbadingan 1 cm di
peta sama dengan 250.000 cm/250 km di lapangan dan 1 cm di peta sama dengan 500.000 cm/500 km di lapangan. Peta ini digunakan untuk menampilkan informasi yang lebih luas dalam suatu daerah, misalnya kabupaten atau provinsi.
Peta Struktur Ruang Provinsi Riau. Sumber : https://jdih.riau.go.id/downloadProdukhukum/PERDA_NO_10_Tahun_2018_RTRWP_Salinan.pdf - Peta skala 1: 500000 - 1: 1000000. Peta dengan skala 1: 500000 sampai dengan 1: 1000000 sering disebut dengan peta skala kecil. Hal ini dikarenakan, perbandingan objek di lapangan dengan objek yang digambarkan pada peta terlampau jauh. Jika jarak 1 cm di peta, maka jarak di lapangan sekitar 500.000 cm/ 500 km. Perbadingan ini membuat objek yang disajikan semakin mengecil. Peta skala kecil digunakan untuk perencanaan umum dan studi strategis, seperti peta rencana pola ruang suatu kepulauan hingga negara.
Peta Pola Ruang Pulau Kalimantan sumber :https://www.slideshare.net/perencanakota/rencana-tata-ruang-pulau-kalimantan-rencana-pola-ruang - Peta skala > 1: 1.000.000. Peta dengan skala lebih dari 1: 1000000 sering disebut dengan peta geografis atau peta skala sangat kecil. Hal ini dikarenakan, perbandingan objek di lapangan dengan objek yang
digambarkan pada peta terlampau sangat jauh. Jika jarak 1 cm di peta, maka
jarak di lapangan sekitar 1.000.000 cm/ 1.000 km. Perbadingan ini sangat
jauh hingga membuat objek yang disajikan semakin mengecil. Peta skala geografis digunakan untuk menggambarkan cakupan dunia.
Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia
