Ketentuan Garis Sempadan Berdasarkan Peraturan

jarak aman membangun di sungai

Garis sempadan merupakan garis batas luar untuk pengaman yang ditetapkan dalam mendirikan bangunan. Garis batas tersebut ditentukan dengan jarak sejajar dengan sebuah objek, seperti tepi sungai, jalan, jembatan, tepi saluran drainase, kaki tanggul, tepi situ/rawa, tepi pantai, tepi waduk, tepi mata air, rel kereta api, jaringan listrik, dan pipa gas. Jarak yang ditentukan tergantung jenis garis sempadan yang dicantumkan. Oleh karena itu pemilik tanah tidak diperkenankan untuk mendirikan bangunan melebihi atau tepat di atas garis sempadan.

Masing-masing jarak batas sempadan objek berbeda-beda, hal ini diatur dalam penetapan garis sempadan sesuai dengan tupoksi dari pemerintahan terkait. Jarak garis sempadan sungai akan berbeda dengan jarak garis sempadan jalan, atau objek lainnya.

1. Batasan Suatu Kawasan/Area Sempadan

Pembuatan batasan area dari suatu projek/kegiatan tersebut memerlukan indikator-indikator dan ketentuan. Biasanya telah tertuang dalam peraturan pemerintah setempat. Berikut ini beberapa ketentutan yang batasan area yang terdapat di Indonesia.

a. Batasan Kawasan Sempadan Sungai (Permen 28 tahun 2015 tentang penteapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau)

peraturan sempadan sungai
Berdasarkan PP 38 tahun 2011 tentang Sungai, Garis sempadan sungai merupakan garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai. Garis ini ditentukan berdasarkan letak sebuah sungai. Berikut ketentuan garis sempadan sungai :

Berdasarkan Letak sungai :

  • Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditentukan >3 m (paling sedikit berjarak lima meter) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.
  • Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan ditentukan >5 m (paling sedikit berjarak lima meter) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.
  • Garis sempadan sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan >10 m (paling sedikit berjarak sepuluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai,
  • Garis sempadan sungai besar tidak bertanggul (luas > 500 km2) di luar kawasan perkotaan ditentukan >100 m (paling sedikit berjarak seratus meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjangalur sungai.
  • Garis sempadan sungai kecil tidak bertanggul (luas < 500 km2) di luar kawasan perkotaan ditentukan >50 m (paling sedikit berjarak lima puluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai.

Berdasarkan kedalaman sungai di dalam kawasan perkotaan:

  • Jika kedalaman sungai < 3 m (tiga meter), maka garis sempadan sungai >10 m (paling sedikit sepuluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai.
  • Jika kedalaman sungai dari 3-20 m (tiga sampai dengan dua puluh meter), maka garis sempadan sungai >20 m (paling sedikit dua puluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai
  • Jika kedalaman sungai dari >20 m (lebih dari dua puluh meter), maka garis sempadan sungai >30 m (paling sedikit tiga puluh meter) dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai.

b. Batasan Garis Sempadan Jalan

peraturan sempadan jalan

Aturan pemanfaatan jalan dintentukan berdasarkan garis sempadan jalan. Pembangunan jalan memiliki beberapa klasifikasi, salah satunya rumija ataur ruang milik jalan. Ruang milik jalan (Rumija) merupakan ruang di sisi kanan dan kiri jalan, nantinya ruang tersebut digunakan untuk pelebaran jalan, penambahan lajur lalu lintas, atau digunakan untuk ruang pengaman jalan. Biasanya garis sempadan jalan dinnetukan berdasar pada rumija. Berikut ketentuan garis sempadan jalan :

c. Batasan Garis Sempadan Pantai dan Danau

aturan sempadan pantai
Ketentuan garis sempadan tidak hanya diterapkan pada sungai dan jalan. Namun, garis sempadan juga diatur dalam pemanfaatan lahan di danau dan pantai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak/resiko terjadinya becana alam terhadap masyarakat. Berikut batasan garis sempadan pantai dan danau:
  • Garis sempadan danau ditentukan mengelilingi danau paling sedikit berjarak 50 (lima puluh) meter dari tepi muka air tertinggi yang pernah terjadi.
  • Sempadan Pantai merupakan daratan sepanjang tepian pantai, yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 m (seratus meter) dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

Kesimpulan 

Kesimpulannya, garis batas sempadan, juga dikenal sebagai garis set-back, berfungsi sebagai batas luar untuk keselamatan saat membangun sebuah fasilitas. Garis sempadan ditetapkan pada jarak yang sejajar dengan suatu objek, seperti tepi sungai, jalan, jembatan, saluran pembuangan, tanggul, lahan basah, pantai, waduk, mata air, rel kereta api, saluran listrik, dan pipa gas. Jarak dari objek menentukan jenis garis sempadan. Pemilik tanah tidak diperbolehkan membangun struktur di luar atau langsung di garis batas.

Tabel Ketentuan Garis Sempadan 

No Jenis Garis Sempadan Letak / Kondisi Ketentuan Jarak Minimum Dasar Hukum
1 Sungai Bertanggul di kawasan perkotaan > 3 m dari tepi luar kaki tanggul PP No. 38 Tahun 2011, Permen PUPR No. 28 Tahun 2015
Bertanggul di luar kawasan perkotaan > 5 m dari tepi luar kaki tanggul PP No. 38 Tahun 2011
Tidak bertanggul di kawasan perkotaan > 10 m dari tepi kiri dan kanan palung sungai PP No. 38 Tahun 2011
Sungai besar (> 500 km²) di luar kawasan perkotaan > 100 m dari tepi kiri dan kanan palung sungai PP No. 38 Tahun 2011
Sungai kecil (< 500 km²) di luar kawasan perkotaan > 50 m dari tepi kiri dan kanan palung sungai PP No. 38 Tahun 2011
2 Jalan Jalan Arteri Primer ≥ 20 m dari tepi luar Rumija Peraturan Kemenhub
Jalan Kolektor Sekunder ≥ 7 m dari tepi luar Rumija Peraturan Kemenhub
Jalan Lokal Primer ≥ 10 m dari tepi luar Rumija Peraturan Kemenhub
Jembatan ≥ 100 m dari tepi luar pangkal jembatan (hulu dan hilir) Peraturan Kemenhub
3 Danau ≥ 50 m dari tepi muka air tertinggi Permen PUPR No. 28 Tahun 2015
4 Pantai ≥ 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat Permen PUPR No. 28 Tahun 2015
 

 

close