Jenis Penelitian Geografi Berdasarkan Metodenya

Jenis Penelitian Geografi Berdasarkan Metodenya

Menurut Hadi Sabari Yunus setiap penelitian selalu terkait dengan tiga (3) aspek, yaitu populasi, karakteristik objek, dan cara analisis (Hadi Sabari Yunus, 2021). Ketiganya dapat menggambarkan penelitian yang akan/telah dilakukan. Meskipun dibedakan dalam penelitian ketiganya dapat digunakan. Sebagai contoh sebuah penelitian aspek populasinya berupa metode sampling, aspek karakteristik objeknya berupa metode survei, dan aspek analisisnya berupa metode kuantitatif.

Ketiga aspek dalam penelitian ini dapat dibedakan dalam beberapa metode. Berikut ini metode penelitian yang berkaitan dengan aspek populasi, karakteristik objek, dan cara analisis.

Metode Berdasarkan Populasi

Populasi merupakan kumpulan dari satuan-satuan elementer yang mempunyai karakteristik dasar yang sama atau dianggap sama (Yunus, 2021). Karakteristik tersebut memiliki ukuran-ukuran tertentu. Dalam penelitian geografi, populasi ditinjau dari aspek keruangan. Seperti, penduduk, penggunaan lahan, atau cuaca. Masing-masing elemen memiliki atribut dasar dasar, sebagai contoh penduduk memiliki atribut tingkat pendidikan, usia, pekerjaan. Sedangkan penggunaan lahan atributnya lahan pertanian, permukiman, tambak, atau industri. Namun atribut penggunaan lahan juga dapat dibedakan secara spesifik. Contohnya permukiman memiliki atribut kepadatan rendah, sedang, dan tinggi.

(Baca juga : Teori Compact City dan Penerapannya di Indonesia)

Pada umunya setiap penelitian memiliki populasi objek kajian. Penelitian terkait dengan populasi dikategorikan menjadi tiga tipe, yaitu penelitian tipe sensus, tipe studi kasus, dan tipe sampling.

Metode Sensus

Sensus merupakan suatu metode penelitian yang meneliti seluruh satuan-satuan elementer dalam populasi atau seluruh anggota populasi dan bertujuan untuk mengetahui karakteristik populasi. Metode sensus cocok digunakan utnk menggambarkan karakteristik populasi yang diteliti, hal ini dikarenakan baik populasi atau subpopulasi yang terdiri dari banyak satuan elementer digunakan sebagai gambaran penelitian (populasinya sudah pasti benar).

Namun metode sensus seringkali banyak dihidari oleh para peneliti. Alasaannya metode ini membutuhkan tenaga, biaya, dan waktu yang sangat banyak. Tidak jarang juga peneliti mempertimbangkan untuk memakai metode sensus. Mereka mempertimangkan ruang lingkup penelitian yang relatif kecil sehingga tidak banyak memerulkan tenaga, biaya, dan waktu.

Contoh metode sensus dalam penelitian, yaitu pemilihan kepala daerah, identifikasi tingkat ekonomi suatu wilayah, dan sebagainya.

Metode Studi Kasus

Metode penelitian studi kasus merupakan salah satu metode penelitian berdasarkan populasinya. Penelitian metode studi kasus dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan secara intensif pada kondisi alam atau manusia pada suatu wilayah yang mengalami fenomena secara spesifik. Peneliti memiliki tugas untuk mempelajari peristiwa tersebut secara spesifik dan mendalam untuk mengungkapkan semua variabel yang memengaruhi peristiwa tersebut.

Dikutip dari Yunus, 2021 studi kasus termasuk ke dalam metode penelitian berdasarkan populasinya dikarenakan Penelitian jenis ini mempunyai sifat yang sangat khusus, anggota populasi yang diteliti tidak diharapkan untuk memberikan gambaran mengenai anggota populasi secara keseluruhan. Namun, hasil penelitiannya khusus hanya berlaku pada objek yang bersangkutan saja.

Contoh penelitian studi kasus antara lain tingkat kemiskinan di kecamatan X, kelompok etnis di kota Semarang, suku Bugis di Karimun Jawa, industri kerajinan rotan di desa Trangsan, penurunan populasi orang utan di kalimantan, dan sebagainya.

Metode Sampling

Metode penelitian sampling merupakan salah satu metode penelitian berdasarkan populasi. Metode ini digunakan untuk meneliti elementer/atribut populasi secara utuh. Artinya untuk mengenali karakteristik seluruh anggota populasi, peneliti dapat menarik kesimpulan dari sebagian yang mewakili total populasi. Metode penelitian sampling memilki tujuan yang sama dengan penelitian sensus, yaitu untuk mengetahui karakter populasi.

Metode penelitian ini banyak digunakan oleh peneliti. Alasannya metode ini dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu. Namun karakter populasi tetap dapat dikenenali secara utuh selama memenuhi kaidah ilmiah. Terdapat batas minimal untuk melakukan metode sampling. Sampel yang digunakan setidaknya (minimal) terdiri 30% dari total populasi.

Terdapat dua (2) pertimbangan penggunaan metode sampling dalam penelitian geografi, yaitu sebagai berikut

  1. People and Space Based Sampling (PSBS) mempertimbangkan karakter penduduk terlebih dahulu, kemudian mempertimbangkan karakter ruang dan metode penentuan sampel.
  2. Space and People Based Sampling (SPBS) mempertimbangkan karakter ruang terlebih dahulu, kemudian mempertimbangkan karakter penduduk dan metode penentuan sampel.

Metode Berdasarkan Karakteristik Objek

Metode Survei

Metode penelitian survei merupakan salah satu metode berdasarkan objek kajian dan karakteristik data. Survei diartikan sebagai suatu penyelidikan yang diakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual, baik mengenai institusi sosial, ekonomi, politik, dari suatu kelompok ataupun daerah (Nazir, 1983)

(Baca juga :Pengertian dan Jenis-Jenis Penelitian)

Metode Sarana Ilmiah

Metode penelitian sarana ilmiah merupakan salah satu metode penelitian berdasarkan objek kajian dan karakteristik data. Metode sarana ilmiah menggunakan alat untuk membantu kegiatan ilmiah, seperti bahasa, matematika, atau statistika. 

Dalam penelitian geografi alat untuk membatu kegiatan ilmiah, yaitu penginderaan jauh. Penginderaan jauh dapat digunakan untuk mempelajari dan mengindentifikasi objek di permukaan bumi  baik yang sulit dijangkau secara langsung atau yang mudah dijangkau. 

Contohnya, penelitian tentang pengaruh pembangunan jalan lingkar terhadap alih fungsi lahan di sekitarnya. Untuk dapat mengetahui alih fungsi yang terjadi, dibutuhkan citra satelit dalam jangka waktu tertentu. Misalnya citra satelit 5 tahunan.

Metode Historis

Metode penelitian historis merupakan salah satu metode penelitian berdasarkan objek kajian dan karakteristik data. Metode penelitian historis mendasarkan analisisnya pada titik-titik waktu yang berbeda-beda. Titik-titik waktu yang berbeda-beda tersebut terdapat pada perekaman data yang digunakan peneliti.

Metode penelitian historis memiliki dua (2) pendekatan, yaitu pendekatan kronologis, dan pendekatan historis. Keduannya dijadikan dasar untuk mengurai rumusan masalah.

Sebagai contoh sebuah penelitian geografi berupa sedimentasi. Untuk mengetahui luasan sedimentasi suatu wilayah, maka diperlukan data-data terkait waktu. Baik waktu sebelum adanya sedimentasi ataupun data setelah adanya sedimentasi.Hal ini dibutuhkan untuk mengetahui penambahan-penambahan sedimentasi dari waktu ke waktu.

Metode Eksperimental

Metode penelitian eksperimental merupakan metode berdasarkan objek kajian dan karakteristik data. Metode ekspermental digunakan oleh peneliti karena metode ini menggunakan pendekatan saintifik dengan menggunakan dua variabel. Variabel pertama bertindak sebagai konstanta, yang di gunakan untuk mengukur perbedaan dari set kedua. Sehingga ditemukan hubungan sebab akibat dari metode eksperimental.

Terdapat dua (2) istilah kunci dalam metode eksperimen, yaitu faktor-faktor dan kontrol. Faktor-faktor ini merupakan pengaruh/perlakuan tertentu terhadap yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.

Metode Berdasarkan Cara Analisis (Analisis Data)

Sebuah penelitian bagian dari metode utamanya adalah aspek analisis. Berdasarkan analisisnya metode penelitian berdasarkan analisisnya ada tiga (3) pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif, serta pendekatan gabungan kuantitatif dan kualitatif.

Metode Kualitatif

Pendekatan analisis data kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian untuk menelaah esensi, mencari makna dari frekuensi dan variasi yang menghasilkan suatu penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai/diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau pengukuran. Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif. Kemudian, ditulis dalam bentuk laporan. Data yang diperoleh berupa kata-kata dan gambar, bukan angka. Peneliti harus memahami beberapa hal ketika menggunakan pendekatan kualitatif, di antaranya sebagai berikut.

Metode Kuantitatif

Pendekatan analisis data kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang berbentuk angka-angka untuk menganalisis data dalam penelitian bersifat deduktif. Analisis data ini juga digunakan untuk menguji kebenaran/teori sebelumnya. Dalam geografi, biasanya data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel angka/peta.

  1. Memahami makna yang melandasi tingkah laku partisipan/objek penelitian.
  2. Eksplorasi untuk identifikasi informasi baru.
  3. Mendeskripsikan interaksi partisipan/objek penelitian.
  4. Mendeskripsikan fenomena untuk menciptakan teori baru. 
  5. Memahami keterbatasan keadaan dan ingin mengetahui secara mendalam.

 Tabel Perbedaan Metode Kualitatif dan Kuantitatif 


No Pembeda Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
1 Tipe data Data kualitatif dan dapat kuantitatif Data kuantitatif
2 Seting Alami Eksperimen
3 Sifat pembahasan Mencari makna/memberikan generalisasi atas dasar abstraksi Identifikasi perilaku/memberikan abstraksi atas dasar generalisasi
4 Peranan ilmu alam Tidak digunakan Mengadopsi
5 Pendekatan Induktif analitik Induktif enumeratif atau deduktif
6 Tujuan Identifikasi perilaku tidak hanya manusia memperoleh hukum-hukum ilmiah (teori)
7 Idealisme peneliti Prespektif idealis Prespektif realis

(Sumber : Yunus, 2021)

Metode Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif

Pendekatan analisis data kualitatif dan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan penelitian kualitatif dan kuatitatif. Data yang digunakan untuk analsis didapatkan dari pengukuran atau angka-angka yang didukung dengan deskripsi atau penjelasan. Menurut Hadi Sabari Yunus (2021: 350), ada 4 alasan utama mengapa analisis gabungan kualitatif dan kuantitatif diperlukan dalam sebuah penelitian, di antaranya sebagai berikut.

  1. Minimnya literasi terkait metodologi penelitian yang secara khusus membahas tentang gabungan dari kedua analisis tersebut.
  2. Minimnya penelitian yang mengaplikasikan penggabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
  3. Berkaitan dengan hasil angka-angka yang hanya mampu mengungkapkan sebagian realita kehidupan saja dan tidak mampu memahami realitas kehidupan secara kompleks adanya.
  4. Maraknya penelitian fenomena sosial yang hanya berdasarkan analisis kualitatif semata, sehingga belum mampu secara konsisten mengemukakan perumusan strategis terkait sistem wilayah.
close