Pengertian dan Jenis-Jenis Penelitian

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup yang diperkenalkan diperkenalkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPPBB). Pendidikan merupakan salah satu satu indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pendidikan di Indonesia berbeda dengan pendidikan di negara lainnya. Pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi beberapa jenjang, yaitu dasar, menengah pertama dan menegah atas, serta menengah kejuruan. Masyarakat Indonesia setidaknya harus menempuh 3 jenjang secara berurutan. Pada jenjang terakhir masyarakat diberi pilihan untuk melanjutkan jenjang menengah kejuruan atau menengah atas.

Pilihan masyarakat ini dapat menentukan langkah pendidikan selanjutnya. Karena jenjang pendidikan menengah kejuruan diarahkan/dipersiapkan menjadi tenaga kerja terampil dengan keahlian-keahlian tertentu. Sedangkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA) diarahkan ke pendidikan jenjang sarjana atau sekolah lebih tinggi. Sehingga masyarakat dibekali dengan teori-teori/konsep-konsep untuk memecahkan persmasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Mereka dididik untuk menjadi seorang ilmuwan.

(Baca juga : Jenis penelitian geografi berdasarkan metode)

Mereka juga diajarkan untuk melakukan penelitian-penelitian. Dimulai dari penelitian sederhana, penelitian terapan, hingga penelitian evaluatif. Penelitian-penelitian yang dilakukan juga didasarkan pada pemecahan masalah di lingkungan sekitarnya (based on experience). Sehingga semakin banyak penelitian yang dilakukan, maka permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia dapat dipecahkan. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan literasi, harapan hidup, dan standar hidup.

Pengertian Penelitian

Rasa ingin tahu pada dasarnya merupakan hal yang baik. Jika rasa ingin tahu tersebut didasarkan pada fakta-fakta yang ada. Secara sederahana penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh) untuk memperoleh sesuatu, seperti memperoleh jawaban atas masalah, mencapai kebenaran, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

Seorang yang melakukan penelitian disebut dengan peneliti. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan penelitian, yaitu

  1. memiliki rasa ingin tahu dari dirinya.
  2. memiliki sesuatu/masalah.
  3. memiliki proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah.
  4. memiliki tujuan untuk mencapai hasil, seperti mencapai kebenaran.

    Pengertian dan Jenis-Jenis Penelitian

Jenis-Jenis Penelitian

Penelitian dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria- kriteria tertentu, hasil/alasan yang diperoleh, bidang yang diteliti, tempat penelitian, teknik yang digunakan, keilmiahannya, dan spesialisasi bidang apapun.

1. Jenis Penelitian Berdasarkan Hasil/Alasan yang Diperoleh

Berdasarkan atas hasil/alasan yang diperoleh, penelitian dibedakan atas tiga (3) jenis, yaitu penelitian dasar, penelitian terapan, dan penelitian evaluatif.

a. Penelitian Dasar (Basic Research)

Penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan intelektual. Penelitian ini dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan secara tidak langsung dapat digunakan. Kegiatan penelitian dasar yaitu mengumpulkan informasi untuk menyusun konsep, hubungan, dan landasan teoretis. 

Contohnya penelitian untuk mengetahui besarnya curah hujan dan mengetahui pergerakan arah angin menggunakan alat yang sederhana.

b. Penelitian Terapan (Applied Research)

Penelitian terapan amerupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan praktis, keinginan untuk mengetahui, dan dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif, dan efisien. Kegiatan penelitian terapan yaitu mengumpulkan informasi dengan  bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efisien, dan efektif. 

(Baca juga : Fenomena-Geografi-dan-Penelitian-Geografi-berdasarkan-Fenomenanya)

Contoh penelitian terapan, yaitu pengembangan data arah angin untuk menganalisis waktu berlayar nelayan atau pengembangan data curah hujan untuk menganalisis potensi banjir.

c. Penelitian Evaluatif (Evaluation Research)

Penelitian evaluatif dilakukan untuk fokus kepada suatu kegiatan dalam unit tertentu. Kegiatan penelitian evaluatif yaitu berbentuk program, proses, dan hasil kerja. Sementara, unit kerjanya meliputi kedianasan, lembaga sosial, organisasi, atau tempat.

2. Jenis Penelitian Berdasarkan Bidang yang Diteliti

Berdasarkan bidang yang diteliti, penelitian dibedakan atas dua (2), yaitu penelitian sosial dan penelitian eksakta.

a. Penelitian Sosial

Penelitian sosial (non-eksakta) merupakan penlitian yang berfokus pada tema pola-pola hubungan antarvariabel, tatanan, dan budaya masyarakat. Penelitian sosial bersifat dinamis dan situasional, artinya penelitian ini dilakukan dengan menyesuaikan kondisi sosiokultural masyarakat. Penelitian sosial biasanya dilakukan pada beberapa bidang ilmu, seperti sejarah, ekonomi, geografi, ilmu agama, antropologi, sosiologi, pendidikan, psikologi, filsafat, politik, pendidikan, dan sebagainya. Namun dalam kajian geografi, cabang keilmuan penelitian sosialnya, yaitu geografi sosial, geografi ekonomi, geografi politik, demografi, planologi, geografi penduduk, planologi, dan lainnya.

Contoh penelitian sosial di bidang geografi, yaitu penelitian mengenai sebaran permukiman liar (squater) di suatu wilayah, penelitian jejak ekologi, penelitian kecenderungan politik di masyarakat, penelitian tentang pengembangan desa wisata di suatu wilayah.

b. Penelitian Eksakta

Penelitian eksakta merupakan penelitian yang berfokus pada data hasil eksperimen atau pengukuran. Penelitian eksakta sering kali terkait dengan perhitungan-perhitungan dan analisis kuantitatif. Penelitian eksakta biasanya dilakukan pada beberapa bidang ilmu, seperti geografi, biologi, kimia, fisika dan lain-lain. Namun, ilmu eksak dalam kajian geografi terdiri dari hidrologi, paleologi, geomatika, geologi, geomorfologi, meteorologi, dan lainnya.

Contoh penelitian eksak geografi yaitu penelitian mengenai bencana/fenomena alam dalam suatu wilayah. Peneliti akan mencari sebab, akibat, serta solusi dari bencana/fenomena dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

3. Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat Penelitian

Berdasarkan tempat penelitian, penelitian dibedakan atas tiga (3), yaitu penelitian lapangan, kepusatakaan, dan laboratorium.

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan merupakan sebuah penelitian dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan atau pada responden. Penelitian lapangan biasanya menggunakan metode survei. Tujuannya untuk mencari data terkait populasi yang akan diteliti.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan cara mencari literatur (kepustakaan), baik berupa buku, artikel, catatan, Iaporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu (skripsi, jurnal, thesis, ataupun disertasi). Sebenarnya penelitian kepusatakan sering dilakukan oleh kaum pelajar, baik SD, SMP, hingga SMA.

c. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)

Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan di tempat khusus (laboratorium). Penelitian  lamboratorium biasanya menggunakan metode eksperimen atau percobaan. Di mana sampel atau populasinya diberi perlakuan-perlakuan khusus agar sesuai dengan tujuan peneliti. Contohnya penelitian karakteristik tanah, identifikasi tanah dilakukan di laboratorum. Tujuannya untuk mengetahui tekstur, tingkat kelengasan, hingga kelembapan.

4. Jenis Penelitian Berdasarkan Teknik yang Digunakan

Berdasarkan teknik yang digunakan, penelitian dibedakan atas dua, yaitu penelitian survei dan penelitian percobaan.

a. Penelitian Survei (Survey Research)

Penelitian survei merupakan penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel dari populasi yang diteliti (raw data). Sebagai contoh penelitian terkait data ekonomi penduduk Indonesia. Penelitian ini termasuk penelitian survey dengan menggunakan metode sensus.

b. Penelitian Percobaan (Experiment Research)

Penelitian percobaan merupakan penelitian yang melakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti. Jenis penelitian percobaan (experiment) memiliki keterkaitan yang sama dengan penelitian laboratorium. Contohnya penelitian mengenai simulasi tsunami di suatu wilayah menggunakan citra DEM (Digital Elevation Model). Agar simulasi yang dilakukan sesuai kejadian di lapangan, maka data  citra DEM di beri perlakukan khusus. Perlakuan khusu citra satelit DEM ini dilakukan di laboratorium SIG

5. Jenis Penelitian Berdasarkan Keilmiahannya

Berdasarkan keilmiahannya, penelitian dibedakan atas dua (2), yaitu penelitian ilmiah dan penelitian nonilmiah.

a. Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang dilaksanakan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah. Artinya pokok pikiran yang dikemukakan disimpulkan melalui suatu prosedur yang sistematis dengan meggunakan pembuktian yang meyakinkan (ilmiah), seperti metode, teknik analisis, teknik pengumpulan data, analisis serta dilakukan publikasi ilmiah dan seminar. Penelitian ilmiah didasarkan pada logika, terorganisasi, dan teliti ketika melakukan identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Bukan atas dasar pengalaman, tebak-tebak, dan intuisi semata. Oleh karena itu penelitian ilmiah digunakan untuk mendapatkan hasil yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Mutu suatu penelitian ilmiah dapat diukur dengan dua (2) kriteria, yaitu sebagai berikut.

  1. Penyampaian pengertian tentang masalah yang diteliti sehingga jelas dalam laporan penelitian.
  2. Kemampuannya untuk meramalkan, artinya kesamaan tingkat capaian penelitian pada kesimpulan, apabila terdapat penelitian dengan menggunakan data yang sama di tempat dan/atau waktu lain.

Sebuah penelitian dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah, jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Penelitian memiliki fokus tujuan yang jelas (Purposiveness).
  • Penelitian dilakukan secara teliti serta memiliki dasar teori dan metodologi yang baik (Rigor).
  • Penelitian dilakukan  dengan prosedur pengujian hipotesis jelas (Testability).
  • Penelitian dapat diuji ulang untuk kasus yang sama atau kasus sejenis (Replicability).
  • Penelitian didasarkan atas fakta dari data actual, bukan penilaian yang bersifat subjektif dan emosional (Objectivity).
  • Penelitian memiliki ruang lingkup semakin luas dan hasil penelitian memiliki kegunaan bagi khalayak umum (Generalizability).
  • Penelitian mendekati realitas dan peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat (Precision).
  • Penelitian dapat dipaparkan secara sederhana termasuk sistematikanya (Parsimony).

2)  Penelitian Nonilmiah

Penelitian nonilmiah merupakan penelitian yang dilaksanakan dengan tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah yang ilmiah. Contohnya pengaruh ketukan gentong terhadap intensitas curah hujan atau pengaruh bau kentang terhadap kehadiran mahkluk tak kasat mata.

Itulah tadi beberapa jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh para peneliti. Penelitian didasarkan pada rasa keingintahuan seseorang terhadap masalah/sesuatu. Semakin banyak penelitian yang dilakukan, maka akan berdampak baik bagi komunitas masyarakat


Sumber :
Iqbal Hasan. (2006). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta :: Bumi Aksara,.

close