Aktivitas Gerakan Lempeng Tektonik di Indonesia

 

Aktivitas Gerakan Lempeng Tektonik di Indonesia

Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, sehingga memiliki banyak gunung berapi aktif dan sering mengalami gempa bumi. Sebagai negara kepulauan, Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng pasifing, dan lempeng Eurasia. Selain itu, ada juga lempeng tektonik kecil di wilayah Indonesia yang juga berkontribusi pada aktivitas tektonik di wilayah Indonesia. Seperti lempeng Sunda (berada di bawah Pulau Jawa dan Sumatra), lempeng Molucca (berada di Kepulauan Maluku dan sekitarnya), lempeng Sangihe (berada di utara Sulawesi), dan lempeng Halmahera (berada di Halmahera dan sekitarnya).

(Baca juga :  Tenaga Geologi : Eksogen dan Endogen)

Gerakan lempeng tektonik antara lempeng tersebut dapat menyebabkan aktivitas gempa bumi dan gunung berapi di Indonesia. Pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi dapat membentuk batas lempeng. Batas lempeng dan gerakan lempeng saling terkait erat, karena pergerakan lempeng tektonik terjadi pada batas lempeng. 

Gerakan Lempeng Tektonik

Gerakan lempeng tektonik terjadi karena adanya gaya di bawah permukaan bumi yang memicu pergerakan lempeng. Gaya ini dihasilkan oleh perbedaan suhu dan tekanan di dalam lapisan bumi. Ketika lempeng bergerak, maka batas lempeng ikut bergerak pula. Batas lempeng dan gerakan lempeng saling terkait erat, karena pergerakan lempeng tektonik terjadi pada batas lempeng. Batas lempeng tektonik terbentuk ketika dua atau lebih lempeng bertemu dan saling berinteraksi satu sama lain. 

(Baca juga :  Tenaga Geologi : Eksogen dan Endogen)

Gerakan lempeng tektonik terjadi karena adanya gaya di bawah permukaan bumi yang memicu pergerakan lempeng. Gaya ini dihasilkan oleh perbedaan suhu dan tekanan di dalam lapisan bumi. Gerakan lempeng dibedakan menjadi tiga (3) macam, yaitu gerakan konvergen, divergen, dan transform.

a.     Gerakan Konvergen (konvergensi)

Gerakan konvergen adalah gerakan antarlempeng tektonik yang saling mendekat satu sama lain. Pada batas konvergen terdapat dua jenis lempeng tektonik yang berbeda, yaitu lempeng samudra dan lempeng benua. Lempeng samudra lebih padat, maka biasanya terjadi subduksi. Subduksi merupakan peristiwa lempeng samudra (lebih tua dan padat) turun ke bawah lempeng benua (muda dan ringan). Akibatnya, dapat terbentuk gunung berapi atau perisai vulkanik. Adapun pada lempeng benua yang lebih ringan, biasanya terjadi kolisi antarlempeng. Kolisi merupakan peristiwa dua lempeng benua saling bertumbukan dan membentuk pegunungan.

(Baca juga :  Pergerakan Lempeng di Bumi)

Gerakan konvergen terjadi juga di Indonesia. Gerakan konvergen terdapat di zona subduksi Sunda, zona subduksi Banda, dan Pegunungan Jayawijaya.

Aktivitas Gerakan Lempeng Tektonik di Indonesia

b. Gerakan Divergen (divergensi)

Gerakan divergen adalah gerakan lempeng tektonik saling menjauh satu sama lain. Pada batas divergen biasanya terbentuk palung laut, letusan gunung berapi, dan lembah tektonik yang dapat menghasilkan pembentukan gunung baru. Contohnya patahan lautan Hindia Barat, patahan lautan Hindia Timur.

Aktivitas Gerakan Lempeng Tektonik di Indonesia

Sedangkan beberapa contoh gerakan divergen di Indonesia, seperti gerakan divergen antara lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia membentuk palung laut Bali, gerakan divergen antara lempeng Pasifik dan Lempeng Filipina menghasilkan palung laut Palung Sangihe-Talaud, serta gerakan divergen antara lempeng Pasifik dan Lempeng Australia membentuk Lempeng Laut Australia di sebelah timur Australia.

(Baca juga :  Asal Terbentuknya Gunung Api)

c.    Gerakan transform (transformasi)

Gerakan transform adalah gerakan lempeng tektonik yang bergeser secara horizontal. Pada batas transform terjadi pergeseran tanah yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Aktivitas Gerakan Lempeng Tektonik di Indonesia

Ada beberapa contoh gerakan transform/sesar di Indonesia, seperti Sesar Lembang di wilayah Jawa Barat dan menjadi batas antara dataran tinggi Bandung dan dataran rendah Priangan, Sesar Sumatra yang membentang dari Aceh hingga Lampung, menghubungkan batas antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia, serta Sesar Matano di wilayah Sulawesi Tengah, membentang dari Teluk Bone hingga Danau Matano.

Aktivitas Gerakan Lempeng Tektonik di Indonesia 

(Baca juga :  Potensi dan Sebaran Bahan Tambang di Indonesia

Kesimpulan

Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, yang membuat negara ini memiliki banyak gunung berapi aktif dan sering mengalami gempa bumi. Hal ini disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng pasifik, dan lempeng Eurasia, serta beberapa lempeng tektonik kecil seperti lempeng Sunda, lempeng Molucca, lempeng Sangihe, dan lempeng Halmahera.

Pergerakan lempeng tektonik di wilayah Indonesia dapat menyebabkan aktivitas gempa bumi dan gunung berapi. Artikel ini menjelaskan tentang tiga macam gerakan lempeng tektonik, yaitu gerakan konvergen, divergen, dan transform, serta memberikan beberapa contoh gerakan tersebut di Indonesia.


close