Sebaran Zona Flora dan Fauna Dunia menurut Alfred Russel Wallace

 

Sebaran Zona Flora dan Fauna Dunia menurut Alfred Russel Wallace

Alfred Russel Wallace merupakan seorang tokoh penting dalam bidang geografi dan ilmu alam pada periode geografi modern. Salah satu kontribusinya yang terkenal adalah pengklasifikasian sebaran flora dan fauna ke dalam 8 zona berbeda berdasarkan lokasi geografis dan faktor-faktor lingkungan seperti suhu, curah hujan, dan elevasi.

Klasifikasi Wallace ini masih sangat relevan hingga saat ini dan banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, termasuk konservasi alam, ekologi, dan biogeografi. Dengan memahami klasifikasi ini, kita dapat lebih memahami pola sebaran spesies di seluruh dunia, dan dapat memahami mengapa spesies tertentu hanya ditemukan di daerah-daerah tertentu. 

(Baca juga :  Pergerakan Lempeng Bumi

Klasifikasi Wallace memudahkan kita untuk mengembangkan strategi konservasi alam yang lebih efektif. Caranya dengan memperhitungkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan spesies-spesies. Selain itu, klasifikasi ini dapat juga digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan iklim dan lingkungan terhadap sebaran spesies di masa depan.

Klasifikasi Flora dan Fauna Menurut Alfred Russel Wallace (1876)

Sebaran Zona Flora dan Fauna Dunia menurut Alfred Russel Wallace

Secara keseluruhan, kontribusi Alfred Russel Wallace dalam pengklasifikasian sebaran flora dan fauna menjadi 8 zona memang sangat penting dan masih relevan hingga saat ini, dan dapat membantu kita untuk memahami dan menjaga keanekaragaman hayati di seluruh dunia.

 Menurut Alfred Russel Wallace (1876), persebaran flora dan fauna dunia dapat diklasifikasikan menjadi 8 zona. Ada Neartik, Paleartik, Neotropikal, Ethiopian, Oriental, Australian, Antartik, dan Oceanik. Dalam pembagian wilayah persebaran flora dan fauna dunia ini untuk mengetahui perbedaan tiap wilayahnya. Jadi, perlu dibuat garis khayal yang memberikan batasan yang cukup tegas pada pembagian karakteristik masing-masing flora dan fauna tersebut.

1.    Zona Neartik

Zona Neartik adalah salah satu dari delapan zona yang dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace dalam pengklasifikasian sebaran flora dan fauna di seluruh dunia. Zona ini mencakup sebagian besar Amerika Utara, termasuk wilayah Kanada, Alaska, Greenland dan bagian utara Meksiko.

Sebaran Zona Flora dan Fauna Dunia menurut Alfred Russel Wallace

Flora khas zona neartik berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Hutan konifer: zona Neartik terkenal dengan hutan konifer yang luas, terutama terdiri dari spesies seperti pinus, hemlock, dan cemara. 
  • Tumbuhan gurun: beberapa daerah di zona Neartik merupakan daerah gurun yang kering dan memiliki tumbuhan khas seperti kaktus dan yucca.
  • Tumbuhan rawa: zona Neartik juga memiliki beberapa daerah rawa yang lembap dan memiliki tumbuhan seperti tupelo, mangrove, dan kattail.

Fauna khas zona neartik berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Beruang grizzly: Beruang grizzly adalah hewan yang khas dari zona Neartik, dan dapat ditemukan di berbagai daerah di wilayah tersebut
  • Serigala: Serigala merupakan spesies yang sangat luas di zona Neartik, dan hidup di berbagai lingkungan, dari hutan hingga padang rumput.
  • Rusa kutub: rusa kutub atau caribou merupakan hewan pengembara yang terkenal dari zona Neartik, dan dapat ditemukan di berbagai daerah di wilayah tersebut.

2. Zona Paleartik

Zona Paleartik merupakan wilayah dengan kawasan persebaran fauna terluas dibandingkan wilayah lainnya. Persebaran fauna pada zona Paleartik, meliputi hampir seluruh wilayah benua Eropa, Rusia (Asia Utara) hingga Pegunungan Himalaya, Selat Bering di Pantai Pasifik, sebagian utara wilayah Afrika Utara, dan Kepulauan Inggris di Eropa Barat hingga Jepang.

Flora khas zona paleartik berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Hutan konifer: seperti pada zona Neartik, hutan konifer juga umum ditemukan di zona Paleartik, terutama di wilayah utara seperti Siberia dan Skandinavia.
  • Tumbuhan padang rumput: zona Paleartik juga memiliki wilayah padang rumput yang luas, dan beberapa tumbuhan yang khas termasuk rumput, bunga liar, dan beberapa spesies pohon seperti ek dan maple.
  • Tumbuhan gurun: beberapa daerah di zona Paleartik merupakan daerah gurun, dan memiliki beberapa spesies tumbuhan yang unik seperti kaktus dan artemisia

Fauna khas zona paleartik berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Beruang cokelat: beruang cokelat umumnya ditemukan di daerah utara zona Paleartik, seperti Rusia, Siberia, dan Skandinavia.
  • Harimau Siberia: harimau Siberia atau Amur tiger merupakan spesies yang terancam punah, dan hanya dapat ditemukan di wilayah timur laut Asia, termasuk zona Paleartik.
  • Rusa: zona Paleartik juga memiliki beberapa spesies rusa yang khas, seperti rusa kutub Eropa dan rusa merah.
  • Unggas migran: zona Paleartik merupakan jalur migrasi bagi banyak spesies burung seperti bangau, angsa, dan elang. 

3. Zona Neotropikal

Zona Neotropikal terdiri atas sebagian besar wilayah Amerika Tengah, Amterika Selatan, Meksiko dan Karibia. Pada zona Neotropikal. Wilayah-wilayah zona ini sebagian besar berada pada iklim torpis dan di bagian selatan memiliki iklim sedang (Harianto dan Dewi, 2017). Oleh karena itu, zona Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata. Karena banyaknya jenis hewan tersebut.

Sebaran Zona Flora dan Fauna Dunia menurut Alfred Russel Wallace

Flora khas zona neotropikal berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Hutan hujan tropis: zona Neotropikal memiliki wilayah hutan hujan tropis yang sangat luas, dengan spesies pohon yang sangat beragam seperti pohon kayu jati, pohon pinus, dan beberapa spesies palem.
  • Tumbuhan epifit: zona Neotropikal juga memiliki banyak tumbuhan epifit (hutan lumut), yaitu tumbuhan yang tumbuh di atas pohon atau batang pohon, seperti anggrek dan bromelia.
  • Savana: beberapa daerah di zona Neotropikal memiliki wilayah savana, yang umumnya didominasi oleh rumput dan pohon-pohon kecil.

Fauna khas zona neotropikal berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Jaguar: jaguar adalah kucing besar yang hanya dapat ditemukan di Amerika Selatan dan beberapa wilayah Amerika Tengah, dan merupakan predator puncak di wilayah tersebut.
  • Tapir: tapir adalah hewan herbivora yang memiliki bentuk tubuh seperti babi, dan dapat ditemukan di hutan-hutan zona Neotropikal.
  • Makau: makau atau monyet terbesar di dunia adalah spesies primata yang hanya ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
  • Kadal iguana: kadal iguana merupakan spesies reptil yang hanya ditemukan di zona Neotropikal, dan beberapa spesies iguana terbesar seperti iguana hijau dan iguana hitam dapat ditemukan di wilayah tersebut.

4. Zona Ethiopian

Wilayah persebaran flora dan fauna di zona ethiopian mencakup seluruh benua Afrika (termasuk wilayah hutan hujan Kongo, savana Afrika Timur dan Afrika Selatan.), Madagaskar, dan sebagian daratan Arab terutama di sisi selatan. Bagian utara zona Ethiopian ada sebuah padang pasir/gurun terluas di dunia, yaitu Gurun Sahara. Gurun Sahara menjadi pembatas antara zona Ethiopian di Benua Afrika dan zona Paleartik di Benua Eropa.

(Baca juga :  Letak, Karakteristik Fisik, dan Sosial Benua Afrika)  

Flora khas zona ethiopian berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Hutan hujan tropis: Zona Ethiopian memiliki beberapa wilayah hutan hujan tropis, seperti hutan hujan Kongo di Afrika Tengah, hutan hujan Guinea di Afrika Barat, dan hutan hujan Madagaskar di sebelah timur Afrika.
  • Savana: Wilayah zona Ethiopian juga terdiri dari savana, yang didominasi oleh padang rumput, semak dan beberapa pohon (baobab dan akasia).

Fauna khas zona ethiopian berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Gajah Afrika: Gajah Afrika merupakan spesies gajah terbesar di dunia. Gajah Afrika dapat ditemukan di wilayah savana dan hutan zona Ethiopian.
  • Singa: Singa merupakan predator teratas di wilayah savana Afrika. Singa dapat  juga ditemukan di banyak wilayah zona Ethiopian.
  • Kudanil: Kudanil adalah mamalia besar dengan kulit yang tebal. Kudanil hidup di sungai-sungai dan danau di wilayah zona Ethiopian.
  • Gorila: Gorila adalah hewan primata terbesar dan satu-satunya hewan primata yang dapat ditemukan di wilayah hutan hujan Afrika.

5. Zona Oriental

Wilayah yang diklasifikasikan sebagai Zona Oriental tersebar di kawasan Asia. Terutama berada di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Indonesia juga termasuk ke klasifikasi zona Oriental, namun hanya Indonesia bagian barat saja. Wilayah Asia tenggara yang termasuk dalam zona Oriental ini, meliputi Kamboja, Vietnam, Laos, India, serta Indonesia (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan). Philipina, dan Malaysia. 

Sebaran Zona Flora dan Fauna Dunia menurut Alfred Russel Wallace

Flora khas zona oriental berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Hutan hujan tropis: Zona Oriental memiliki wilayah hutan hujan tropis yang sangat luas, dengan spesies pohon yang sangat beragam seperti pohon meranti, pohon kayu jati, dan pohon beringin. Hutan hujan tropis zona oriental tersebar di wilayah Indonesia
  • Tumbuhan epifit: Zona Oriental juga memiliki banyak tumbuhan epifit, yaitu tumbuhan yang tumbuh di atas pohon atau batang pohon, seperti anggrek dan bromelia.
  • Tanaman perkebunan: Tanaman perkebunan yang ada di zona oriental, seperti teh, kopi, dan rempah-rempah (kemiri, lada, dan kayu manis)

Fauna khas zona oriental berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Panda: Panda raksasa atau panda besar adalah spesies hewan yang hanya dapat ditemukan di wilayah pegunungan Sichuan, Shaanxi, dan Gansu di Tiongkok bagian barat daya.
  • Gajah Asia: Gajah Asia adalah spesies gajah yang dapat ditemukan di wilayah hutan dan savana zona Oriental, seperti Asia Tenggara dan Asia Selatan.
  • Harimau: Harimau adalah predator puncak di wilayah zona Oriental dan dapat ditemukan di hutan dan savana.
  • Orangutan: Orangutan adalah spesies kera besar yang hanya dapat ditemukan di wilayah hutan Kalimantan dan Sumatra di Indonesia dan Malaysia.
  • Beruang madu: Beruang madu atau bearcat adalah spesies mamalia asli Asia Tenggara dan ditemukan di hutan-hutan zona Oriental, seperti Hutan di Kalimantan.

(Baca juga :  Pengaruh Kondisi Geologi Indonesia Terhadap Sebaran Flora Fauna Indonesia)  

6. Zona Australian

Wilayah yang diklasifikasikan oleh Wallace ke dalam zona australian mencakup kawasan Indonesia bagian timur (Sulawesi, Maluku, Papua, serta pulau kecil dan sekitarnya), Selandia Baru, Australia, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Zona Australian memiliki kondisi lingkungannya iklim tropis di wilayah Indonesia bagian timur dan sebagian iklim sedang di wilayah Australia. Perbedaan kondisi iklim di wilayah Australia disebabkan oleh adanya jarak yang cukup jauh dengan benua lainnya. 

(Baca juga :  Fauna di Indonesia | Garis Wallace dan Weber)  

Flora khas zona australian berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Hutan hujan subtropis dan tropis: Zona Australian memiliki beberapa wilayah hutan hujan subtropis dan tropis yang sangat luas, seperti hutan hujan Daintree di Australia dan hutan hujan Papuasia di Pulau Papua.
  • Tumbuhan eukaliptus: Tumbuhan eukaliptus sangat khas di wilayah Zona Australian. Di antaranya pohon kayu cajuput (Melaleuca leucadendra) dikenal memiliki sifat antiseptik dan dapat digunakan sebagai bahan dasar minyak kayu putih.
  • Tumbuhan kangaroo paw: Tumbuhan kangaroo paw merupakan jenis tumbuhan berbunga di wilayah Australia. Tumbuhan ini dapat ditemukan di padang rumput dan hutan terbuka.

Fauna khas zona australian berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Kanguru: Kanguru adalah hewan marsupial khas wilayah Australia. Kanguru juga merupakan lambang negara Australia.
  • Koala: Koala adalah hewan marsupial yang hanya dapat ditemukan di wilayah Australia bagian timur. Namun sayangnya fauna ini merupakan spesies terancam punah.
  • Emu: Emu dapat ditemukan di wilayah Zona Australian. Emu adalah burung besar bagian dari keluarga burung unta.
  • Platypus: Platypus adalah mamalia monotremata yang hanya dapat ditemukan di wilayah Australia dan merupakan spesies langka.
  • Walabi: Walabi adalah mamalia asli Australia yang mirip dengan kanguru. Walabi biasanya lebih kecil dari kanguru dan memiliki bulu lebih lebat.
  • Burung kiwi: Burung kiwi hanya dapat ditemukan di Selandia Baru, dengan karakteristik bentuk tubuh unik dan ukuran relatif besar.

7. Zona Antartik

Zona Antartik adalah salah satu dari delapan zona yang dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace dalam pengklasifikasian sebaran flora dan fauna di seluruh dunia. Zona ini meliputi wilayah Antartika (Kutub Selatan) dan sekitarnya. Umumnya, fauna yang hidup di kawasan ini memiliki bulu yang lebat dan mampu menahan cuaca dingin yang cukup ekstrem.

Flora khas zona antartik berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Tumbuhan lumut: Antartika memiliki beberapa spesies tumbuhan lumut, seperti Ceratodon purpureus, yang dapat ditemukan di beberapa wilayah pesisir.
  • Alga: Beberapa spesies alga dapat ditemukan di perairan Antartika. Seperti diatom (Fragilariopsis curta, Thalassiosira antarctica, dan Chaetoceros neglectus), green alga (Prasiola crispa, Prasiola antarctica, dan Ulva intestinalis), dan red alga (Phyllophora antarctica, Gigartina skottsbergii, dan Porphyra endiviifolium).

Fauna khas zona antartik berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Pinguin: pinguin menjadi salah satu hewan khas wilayah Antartika. Beberapa spesies pinguin yang dapat ditemukan di zona antartik, antara lain Pinguin Adelie, Pinguin Emperor, Pinguin Chinstrap, dan Pinguin Gentoo.
  • Lumba-lumba orca: lumba-lumba orca merupakan predator utama di perairan Antartika. Lumba-lumba ini dapat ditemukan di sekitar wilayah pantai.
  • Anjing laut: Wilayah Antartika juga merupakan habitat bagi beberapa spesies anjing laut, seperti anjing laut Weddell dan anjing laut Ross.

8. Zona Oceanik

Zona Oceanik memiliki persebaran yang berada di kawasan kepulauan Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan Samudra Atlantik.Meskipun zona Oceanik memiliki cakupan wilayah yang luas. Namun flora dan fauna di wilayah tersebut relatif sedikit dan terbatas. Berikut adalah beberapa flora dan fauna khas dari wilayah Zona Oceanik:

Flora khas zona oceanik berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Ganggang laut: Ganggang laut adalah tumbuhan khas di perairan Zona Oceanik. Beberapa spesies ganggang laut yang dapat ditemukan di wilayah tersebut antara lain Sargassum, Padina, dan Halimeda.

Fauna khas zona antartik berdasarkan wilayahnya, seperti berikut ini

  • Sphenodon: Sphenodon merupakan hewan khas dari Selandia Baru. Sphenodon juga merupakan satu-satunya spesies reptil dari ordo Rhynchocephalia yang masih hidup. Hewan ini memiliki bentuk mirip dengan kadal. Meskipun terdapat di Zona Oceanik, tetapi Sphenodon hanya ditemukan di Selandia Baru.
  • Ikan paus: Zona Oceanik juga menjadi habitat bagi beberapa spesies ikan paus, seperti paus biru, paus sperma, dan paus bungkuk.
  • Cumi-cumi raksasa: Beberapa spesies cumi-cumi raksasa, seperti Architeuthis dux, dapat ditemukan di perairan Zona Oceanik.

(Baca juga :  Pergerakan Lempeng di Bumi)  

Penutup

Itulah tadi pembahasan tentang zona-zona Wallace dan sebaran flora dan fauna yang khas di wilayah-wilayahnya. Zona-zona Wallace merupakan pengklasifikasian sebaran flora dan fauna di seluruh dunia yang dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace. Zona-zona tersebut terdiri dari delapan zona yang mencakup berbagai wilayah di seluruh dunia.

Ada zona Neartik, Paleartik, Neotropikal, Ethiopian, Oriental, Australis, Antartik, dan Oceanik. Masing-masing memiliki flora dan fauna yang khas di wilayah-wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan setiap zona memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Dalam kesimpulannya, flora dan fauna di seluruh dunia sangat beragam dan tergantung pada faktor lingkungan serta iklim wilayah tersebut. Oleh karena itu, kita perlu menjaga keanekaragaman hayati dan melakukan konservasi. Agar  keberlangsungan hidup flora dan fauna di masa depan dapat terjamin.

 

close