Faktor-Faktor Klasifikasi Iklim Matahari di Indonesia

 Faktor-Faktor Klasifikasi Iklim Matahari di Indonesia

Iklim merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan mahkluk hidup. Iklim dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya matahari. Matahari memiliki peran penting dalam menentukan kondisi cuaca dan iklim di suatu wilayah termasuk Indonesia.

Faktor-Faktor Klasifikasi Iklim Matahari

Bumi dan matahari merupakan benda angkasa. Bumi dan matahari memiliki hubungan yang sangat penting, karena berpengaruh terhadap kondisi iklim dan cuaca di Bumi. Matahari menghasilkan cahaya dan panas yang kedua unsur itulah yang berpengaruh pada kondisi iklim dan cuaca di Bumi. Perbedaan panas yang diterima permukaan bumi menghasilkan angin (pergerakan udara) yang nantinya terjadi pembelokan arah akibat rotasi bumi (gaya coriolis)

Selain itu, gerakan antara bumi dan matahari juga berpengaruh terhadap iklim dan cuaca. Bumi dan matahari saling berinteraksi secara gravitasi. Interaksi ini memengaruhi posisi dan gerakan keduanya dalam ruang angkasa, serta berpengaruh pada iklim di Bumi. Pada artikel ini akan dirangkum faktor-faktor yang memengaruhi klasifikasi iklim matahari, seperti posisi bumi terhadap matahari, jarak Bumi-Matahari, letak wilayah di permukaan bumi, dan elevasi wilayah.

(Baca Juga :  Pemanfaatan Sumber Daya Udara di Lingkungan Sekitar)

1. Posisi Bumi Terhadap Matahari

Posisi bumi terhadap matahari sangat memengaruhi iklim di suatu wilayah. Hal ini dikarenakan sudut inklinasi bumi atau kemiringan bumi sekitar 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya, serta gerak semu tahunan matahari. Kemiringan bumi menyebabkan perbedaan intensitas sinar matahari suatu wilayah dalam satu tahun, terutama wilayah yang berada di wilayah kutub. Ketika gerak semu tahunan matahari berada di belahan bumi utara, maka wilayah bumi di bagian utara mengalami musim panas dan bagian selatan mengalami musim dingin. Karena sinar matahari mengenai wilayah tersebut secara tidak langsung. 

Faktor-Faktor Klasifikasi Iklim Matahari di Indonesia

2. Jarak Bumi-Matahari

Jarak Bumi-Matahari memengaruhi iklim di bumi. Semakin jarak bumi-matahari dekat (perihelion), sinar matahari yang sampai ke bumi akan lebih kuat. Sehingga suhu di suatu wilayah cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, semakin jauh jarak bumi-matahari (aphelion), sinar matahari yang sampai ke bumi akan lebih lemah, sehingga suhu di suatu wilayah cenderung lebih rendah. Ketika jarak bumi-matahari jauh, kecepatan orbital Bumi sedikit melambat. Hal ini berpengaruh pada lamanya siang dan malam di Bumi. Wilayah Indonesia tidak telalu terpengaruh atas fenomena jarak bumi-matahari. Namun, terdapat sedikit selisih perbedaan antara siang dan malam ketika jarak bumi-matahari jauh.

Faktor-Faktor Klasifikasi Iklim Matahari di Indonesia

3. Letak Wilayah di Permukaan Bumi

Bumi memiliki bentuk yang hampir bulat sempurna. Bentuk ini dikenal sebagai bentuk geoid. Bumi memiliki garis diameter yang berbeda secara vertikal dan horizontal. Garis diameter ini digunakan untuk menjelaskan letak wilayah secara astronomis (lintang dan bujur).

(Baca juga : Penyebab Perubahan Iklim)

Wilayah di permukaan bumi di bagian tengah cenderung mengalami intensitas penyinaran matahari sepanjang tahun. Sedangkan pada sisi utara dan selatan secara berkala setiap 6 bulan sekali memiliki intensitas penyinaran yang panjang. Letak wilayah di permukaan bumi inilah yang menjadi dasar klasifikasi iklim matahari. Wilayah-wilayah pada sisi tengah disebut zona iklim tropis, sedangkan sisi utara/selatan terbagi menjadi zona iklim sub tropis, sedang, dan kutub.

  • Klasifikasi iklim matahari Zona tropis (hangat)        : 0° – 23,5° Lintang Utara (LU) / Lintang Selatan (LS)
  • Klasifikasi iklim matahari Zona tropis sub tropis      :      23,5° – 40° LU/LS
  • Klasifikasi iklim matahari Zona tropis sedang          :      40° – 66,5° LU/LS
  • Klasifikasi iklim matahari Zona tropis dingin            :      66,5° – 90° LU/LS
Faktor-Faktor Klasifikasi Iklim Matahari di Indonesia

4. Elevasi Wilayah di Permukaan Bumi

Elevasi atau ketinggian suatu wilayah di atas permukaan laut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap iklim di wilayah tersebut. Semakin tinggi ketinggian suatu wilayah, semakin rendah suhu udaranya. Karena keterdapatan udara di wilayah tinggi lebih jarang dan lebih dingin daripada udara di dataran rendah.

(Baca juga :  Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Suhu Udara)

Efek ini dikenal sebagai “gradien suhu-lapisan udara” atau “lapse rate”, yang menggambarkan penurunan suhu sebesar 0,6o C per 100 meter ketinggian di atmosfer Bumi. Oleh karena itu, wilayah dengan elevasi yang tinggi cenderung memiliki suhu udara yang lebih rendah daripada wilayah dengan elevasi yang rendah.

Kesimpulan

Dari faktor-faktor klasifikasi iklim matahari yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa posisi bumi terhadap matahari, jarak bumi-matahari, letak wilayah di permukaan bumi, dan elevasi wilayah memengaruhi kondisi iklim di suatu wilayah. Perbedaan intensitas penyinaran matahari di setiap wilayah menjadi salah satu faktor utama dalam klasifikasi iklim. Wilayah-wilayah di sekitar khatulistiwa, intensitas penyinaran matahari nya cenderung konstan sepanjang tahun. Sedangkan wilayah jauh dari khatulistiwa, intensitas penyinaran matahari akan berbeda-beda sepanjang tahun. Selain itu, ketinggian suatu wilayah juga menjadi faktor penting dalam klasifikasi iklim, karena ketinggian suatu wilayah memengaruhi suhu udara di wilayah tersebut. Semua faktor ini harus dipertimbangkan saat melakukan klasifikasi iklim suatu wilayah


close