Perbedaan Citra Foto dan Non Foto dalam Penginderaan Jauh

Perbedaan Citra Foto dan Non Foto dalam Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh merupakan sebuah teknologi yang berperan penting dalam memahami bumi beserta fenomena alam di dalamnya. Penginderaan jauh didefinisikan sebagai perolehan informasi tentang suatu objek tanpa melakukan kontak fisik dengannya (Elachi, 1987). Dalam penginderaan jauh, citra atau gambar menjadi elemen kunci untuk menggambarkan kenampakan permukaan bumi. Secara umum, ada dua (2) jenis citra yang sering digunakan dalam penginderaan jauh, yaitu citra foto dan citra non foto.

Perbedaan Citra Foto dan Non Foto dalam Penginderaan Jauh

Meskipun keduanya memiliki tujuan sama dalam mencatat informasi tentang lingkungan. Namun ada perbedaan mendasar diantara keduanya. Contohnya Sensor fotografi dapat terdiri dari banyak jaringan detektor energi elektromagnetik kecil. Spektrum yang digunakan oleh detektor ini berkisar antara 0,3 mm hingga 0,9 mm. Untuk film hitam putih, detektor individu adalah butiran perak halida dalam emulsi film. Sebaliknya, gambar dibuat ketika cahaya berinteraksi dengan bahan kimia pada film. Karakteristik penyerapan ketiga lapisan pewarna (kuning, magenta, dan cyan) menghasilkan warna yang beragam.

Sedangkan Sensor Non-fotografi menggunakan detektor pemindai multispektral, atau perangkat non-fotografi. Ini bermanfaat untuk menangkap beberapa pita gelombang dalam rentang panjang gelombang diskrit yang lebih luas daripada sensor fotografi (Schlemmer, 2018)

(Baca juga : Indeks-vegetasi-pengolahan-citra-satelit)

Berikut adalah perbedaan antara citra foto dan citra non foto dalam penginderaan jauh dari sudut pandang sumber energi (sensor), ketergantungan terhadap pencahayaan matahari, detektor, proses perekaman, mekanisme perekaman, sifat gelombang (spektrum elektromagnetik), jenis informasi yang dihasilkan, dan penggunaan aplikasi:

 Tabel Perbedaan Citra Foto dan Non Foto dalam Penginderaan Jauh

No Variabel Pembeda
Jenis Citra
Foto Non Foto
1 Sumber Energi (Sensor) Kamera yang menggunakan cahaya tampak Bukankamera dan menggunakan berbagai jenis gelombang elektromagnetik
2 Ketergantungan terhadap Pencahayaan Matahari Sangat tergantung pada kondisi pencahayaan matahari Tidak sepenuhnya tergantung pada pencahayaan matahari
3 Detektor Sensor gambar atau CCD Bervariasi tergantung jenis gelombang elektromagnetik
4 Proses Perekaman Penangkapan cahaya langsung dari objek Deteksi gelombang elektromagnetik pantulan atau pancaran objek
5 Mekanisme Perekaman Melibatkan lensa pada kamera yang mengarahkan cahaya dari objek ke sensor gambar Bervariasi tergantung pada jenisnya
6 Sifat Gelombang (Spektrum Elektromagnetik) Rentang cahaya tampak pada spektrum elektromagnetik, panjang gelombang sekitar 400 hingga 700 nanometer Menggunakan berbagai jenis gelombang elektromagnetik, termasuk sinar X, sinar inframerah, mikro gelombang, ultraviolet, dan sebagainya
7 Jenis Informasi yang Dihasilkan Informasi visual tentang kenampakan permukaan Bumi, termasuk warna, tekstur, dan bentuk objek Bervariasi tergantung pada jenisnya
8 Penggunaan Aplikasi Pemantauan lingkungan, ilmu bumi, pemantauan pertanian, dan aplikasi lain yang memerlukan informasi visual Deteksi cuaca, pengamatan vegetasi, pemantauan kebakaran hutan, penelitian geologi,

1. Sumber Energi (Sensor):

Sumber energi dalam penginderaan jauh merujuk pada sumber gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk menerangi atau memancarkan energi ke permukaan Bumi. Sensor merupakan perangkat atau alat yang digunakan untuk menangkap dan merekam energi yang dipantulkan atau dipancarkan kembali dari objek atau fenomena di permukaan Bumi.

  • Citra Foto: Citra foto dihasilkan dari sensor kamera yang menggunakan cahaya tampak sebagai sumber energi. Sensor kamera akan menangkap cahaya yang dipantulkan oleh objek di permukaan Bumi atau diambil melalui refleksi cahaya matahari.
  • Citra Non Foto: Citra non foto dihasilkan dari sensor selain kamera dan menggunakan berbagai jenis gelombang elektromagnetik sebagai sumber energi. Gelombang elektromagnetik yang digunakan dapat beragam, seperti sinar X, sinar inframerah, radar, atau mikro gelombang.

2. Ketergantungan terhadap Pencahayaan Matahari:

Ketergantungan terhadap pencahayaan matahari mengacu pada tingkat kebergantungan citra atau data penginderaan jauh terhadap cahaya matahari.

Perbedaan Citra Foto dan Non Foto dalam Penginderaan Jauh
Citra foto (drone photogrammetry) di lakukan pada siang hari (Sumber : https://mapware.com)
 
  • Citra Foto: Citra foto sangat tergantung pada kondisi pencahayaan matahari, sehingga kualitas citra dapat dipengaruhi oleh waktu dan kondisi cuaca. Citra foto yang diambil pada siang hari dan dalam kondisi cuaca cerah cenderung memberikan hasil terbaik.
  • Citra Non Foto: Citra non foto tidak sepenuhnya tergantung pada pencahayaan matahari karena menggunakan sumber energi elektromagnetik lainnya. Sehingga, citra non foto dapat diambil di malam hari atau bahkan dalam kondisi cuaca buruk, asalkan sensor dan peralatan pendukungnya memungkinkan.

(Baca juga : Unsur interpretasi citra untuk identifikasi objek)

3. Detektor:

Detektor adalah komponen penting dalam perangkat penginderaan jauh yang berfungsi untuk menangkap energi elektromagnetik pantulan atau pancaran objek di permukaan Bumi. 

  • Citra Foto: Detektor dalam citra foto adalah sensor gambar atau CCD (Charge-Coupled Device) yang mengonversi cahaya menjadi sinyal listrik. CCD adalah detektor yang umum digunakan dalam kamera digital.
  • Citra Non Foto: Detektor dalam citra non foto bervariasi tergantung pada jenis gelombang elektromagnetik yang digunakan. Misalnya, detektor untuk sinar X dapat berupa detektor scintillation, dan untuk citra radar, detektor menggunakan antena untuk menerima gelombang radar yang dipantulkan.

4. Proses Perekaman:

Proses perekaman mengacu pada bagaimana energi elektromagnetik yang dideteksi oleh detektor diubah menjadi data digital atau citra. Proses ini melibatkan pengolahan sinyal, konversi analog ke digital, dan penyimpanan data untuk menghasilkan citra atau informasi yang dapat diinterpretasikan dan dianalisis.

  • Citra Foto: Perekaman citra foto melibatkan penangkapan cahaya langsung dari objek, yang kemudian diubah menjadi data digital oleh sensor kamera.
  • Citra Non Foto: Perekaman citra non foto melibatkan deteksi gelombang elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari objek atau fenomena tertentu, dan data ini diubah menjadi citra atau gambar digital menggunakan proses tertentu.

(Baca juga: Pemetaan menggunakan unmanned aerieal)

5. Mekanisme Perekaman:

Mekanisme perekaman mencakup berbagai teknologi dan instrumen yang digunakan untuk merekam data penginderaan jauh. Mekanisme perekaman berbeda-beda tergantung pada jenis gelombang elektromagnetik yang digunakan.

  • Citra Foto: Mekanisme perekaman citra foto melibatkan lensa pada kamera yang mengarahkan cahaya dari objek ke sensor gambar (CCD atau CMOS) untuk merekam citra.
  • Citra Non Foto: Mekanisme perekaman citra non foto bervariasi tergantung pada jenisnya. Misalnya, citra inframerah menggunakan detektor inframerah yang sensitif terhadap panjang gelombang tertentu, sedangkan citra radar menggunakan antena dan perangkat radar khusus untuk memantau dan merekam gelombang radar.
Perbedaan Citra Foto dan Non Foto dalam Penginderaan Jauh
Proses pengambilan gambar citra (Sumber : https://eo.belspo.be)

6. Sifat Gelombang (Spektrum Elektromagnetik):

Spektrum elektromagnetik merujuk pada rentang gelombang elektromagnetik yang mencakup berbagai jenis gelombang, mulai dari sinar gamma dan sinar X dengan panjang gelombang pendek, hingga gelombang radio dan gelombang mikro dengan panjang gelombang lebih panjang.

  • Citra Foto: Citra foto berada dalam rentang cahaya tampak pada spektrum elektromagnetik, dengan panjang gelombang sekitar 400 hingga 700 nanometer.
  • Citra Non Foto: Citra non foto menggunakan berbagai jenis gelombang elektromagnetik, termasuk sinar X, sinar inframerah, mikro gelombang, ultraviolet, dan sebagainya, yang memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
Perbedaan Citra Foto dan Non Foto dalam Penginderaan Jauh
Band untuk mengetahui vegetasi secara false color (Sumber https://eo.belspo.be)

7. Jenis Informasi yang Dihasilkan:

  • Citra Foto: Citra foto umumnya memberikan informasi visual tentang kenampakan permukaan Bumi, termasuk warna, tekstur, dan bentuk objek.
  • Citra Non Foto: Citra non foto dapat memberikan informasi yang berbeda dari citra foto. Misalnya, citra inframerah dapat digunakan untuk menganalisis suhu permukaan Bumi, citra radar dapat digunakan untuk mengidentifikasi bentuk permukaan tanah, dan citra satelit sinar X dapat digunakan untuk analisis geologi dan mineral.

8. Penggunaan Aplikasi:

Penginderaan jauh memiliki beragam aplikasi yang luas, termasuk dalam pemetaan dan pemantauan lingkungan, pemantauan pertanian, analisis geologi, penelitian cuaca dan iklim, pemantauan kebakaran hutan, analisis bencana alam, pengamatan permukaan laut, aplikasi militer, dan banyak lagi. Penggunaan aplikasi tersebut tergantung pada jenis citra yang digunakan dan informasi yang ingin didapatkan dari citra tersebut. 

(Baca juga: Cara membuat dem dari titik ketinggian)

  • Citra Foto: Citra foto biasanya digunakan dalam pemetaan, pemantauan lingkungan, ilmu bumi, pemantauan pertanian, dan aplikasi lain yang memerlukan informasi visual tentang area tertentu.
  • Citra Non Foto: Citra non foto digunakan dalam berbagai aplikasi seperti deteksi cuaca, pengamatan vegetasi, pemantauan kebakaran hutan, penelitian geologi, dan diagnostik medis menggunakan sinar X. 
Perbedaan Citra Foto dan Non Foto dalam Penginderaan Jauh
Citra non foto untuk mengetahui topografi wilayah ( Sumber : https://blog.arabnubia.com)

Kesimpulan

Penginderaan jauh merupakan teknologi penting untuk memahami bumi dan fenomena alamnya tanpa kontak fisik. Ada dua (2) jenis citra dalam penginderaan jauh, yaitu citra foto dan citra non foto. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada sumber energi (sensor) yang digunakan, ketergantungan terhadap pencahayaan matahari, detektor, proses dan mekanisme perekaman, sifat gelombang (spektrum elektromagnetik), jenis informasi yang dihasilkan, dan penggunaan aplikasi. Citra foto menggunakan cahaya tampak sebagai sumber energi dan sangat tergantung pada pencahayaan matahari, sementara citra non foto menggunakan gelombang elektromagnetik lainnya dan memiliki ketergantungan yang lebih rendah terhadap pencahayaan matahari.

Penting untuk memahami perbedaan antara citra foto dan citra non foto dalam penginderaan jauh karena masing-masing jenis citra memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu, serta penerapan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan analisis dan tujuan pemantauan yang diinginkan.

  • Elachi, C. 1987. Introduction to The Physics and Techniques of Remote Sensing. John Wiley & Sons, New York, New York USA.
  • Schlemmer Mike,  J. Hatfield, and D.C. Rundquist. 2018. Remote Sensing: Photographic vs. Non-Photographic Systems.
close