Nikel di Indonesia : Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Sebarannya

Nikel pada era kontemporer sangat dibutuhkan. Karena sesuai dengan pola hidup masyarakat, yaitu hidup berkelanjutan. Bagaimana tidak, nikel dapat didaur ulang dan memiliki daya tahan yang kuat. Berikut ini penjelasan lebih jauh mengenai logam nikel.
tambang nikel

A. Pengertian Nikel

Nikel adalah jenis logam yang sering ditemui secara alami dengan warna yang mengkilap dan berwarna putih perak. Ini merupakan salah satu unsur yang paling banyak ditemui di Bumi dan bisa ditemukan di banyak tempat, termasuk di dalam kerak bumi dan intinya.

Selain itu, nikel juga sering ditemukan bersama dengan besi, terutama dalam meteorit, dan kadang-kadang dalam jumlah kecil di tanaman, hewan, dan air laut.

Nama "Nikel" sendiri berasal dari bahasa Jerman "Kupfernickel" atau Tembaga Setan. Ini karena pada abad ke-15, para penambang mengira bijihnya memiliki warna merah-cokelat seperti tembaga, tapi ternyata sangat sulit untuk ditambang.

Orang sudah menggunakan nikel sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu, ditemukan dalam berbagai artefak logam kuno.  Produksi nikel secara besar-besaran pertama dimulai di Norwegia pada tahun 1848.

Pada abad ke-19, nikel menjadi terkenal dalam pembuatan lapisan logam dan dalam pembuatan paduan seperti "perak nikel", di mana nikel dicampur dengan tembaga dan seng (meskipun sebenarnya tidak mengandung perak).

(Baca  juga : Batubara di Indonesia : Pengertian, Jenis, dan Sebarannya)

1. Karakteristik Nikel

Karakteristik nikel, yaitu memiliki titik leleh yang tinggi sebesar 1453 ºC, tahan terhadap korosi dan oksidasi, sangat dapat ditarik (lentur), dan mudah di padukan dengan logam lain.
  • Titik Leleh Tinggi (1453 ºC): Nikel memiliki titik leleh yang sangat tinggi, mencapai 1453 ºC. Ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam kondisi suhu tinggi, seperti dalam pembuatan suku cadang mesin yang tahan panas atau dalam proses manufaktur yang membutuhkan suhu tinggi.

  • Tahan Terhadap Korosi dan Oksidasi: Salah satu keunggulan nikel adalah ketahanannya terhadap korosi dan oksidasi. Ini berarti nikel dapat digunakan dalam lingkungan yang keras, seperti aplikasi di industri kimia atau lingkungan yang mengandung kelembaban tinggi tanpa cepat teroksidasi atau rusak oleh korosi.

  • Sangat Dapat Ditarik: Nikel memiliki sifat yang sangat dapat ditarik, yang berarti mudah dibentuk menjadi kawat atau kawat tipis tanpa patah atau retak. Ini membuatnya berguna dalam pembuatan kabel listrik, komponen elektronik, atau dalam proses manufaktur yang memerlukan manipulasi material yang presisi.

  • Mudah Dipadukan dengan Logam Lain: Nikel adalah bahan yang mudah dipadukan dengan logam lain, seperti tembaga, seng, atau besi. Ini membuka berbagai macam aplikasi dalam pembuatan paduan logam, seperti paduan nikel-tembaga yang digunakan dalam peralatan listrik atau paduan nikel-besi yang digunakan dalam industri otomotif 

    (Baca  juga : Peta Geologi dan Kelengkapan Informasinya)

2. Kegunaan Nikel

Baterai menjadi salah satu bentuk kegunaan nikel. Namun sebenarnya nikel digunakan secara luas dalam ratusan ribu produk untuk aplikasi konsumen, industri, militer, transportasi, kedirgantaraan, kelautan, dan arsitektural. Sifat fisik dan kimia yang luar biasa membuat nikel menjadi sangat penting dalam banyak produk akhir. Berikut adalah uraian lebih lanjut tentang berbagai penggunaan nikel dalam berbagai bidang:

(Baca  juga : Struktur Batuan Sedimen))

  • Industri: Dalam industri, nikel digunakan dalam pembuatan berbagai peralatan dan mesin. Ini termasuk pipa dan katup dalam industri minyak dan gas, peralatan kimia, dan mesin mesin otomatis. Nikel juga digunakan dalam industri elektronik untuk pembuatan kabel listrik dan komponen elektronik.

  • Militer: Nikel digunakan dalam aplikasi militer untuk pembuatan peralatan, mesin, dan perlengkapan yang tahan lama dan dapat diandalkan dalam lingkungan yang keras. Ini bisa mencakup perlengkapan angkatan laut, pesawat tempur, dan kendaraan militer lainnya.

  • Transportasi: Dalam industri transportasi, nikel digunakan dalam pembuatan bagian kendaraan seperti knalpot mobil, per kecepatan, dan bagian-bagian mesin lainnya. Nikel juga hadir dalam pembuatan rel kereta api, kendaraan listrik dan komponen pesawat untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap korosi.

  • Kedirgantaraan: Nikel sangat penting dalam industri kedirgantaraan karena sifatnya yang tahan terhadap suhu tinggi dan korosi. Ini digunakan dalam pembuatan komponen mesin pesawat, sistem bahan bakar, dan bagian-bagian struktural untuk meningkatkan kinerja dan keamanan pesawat.

  • Kelautan: Di industri kelautan, nikel digunakan dalam pembuatan kapal, sistem perpipaan, dan peralatan kelautan lainnya. Ketahanannya terhadap korosi membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk aplikasi di lingkungan laut yang keras.

    (Baca  juga : Potensi dan Peta Sebaran Bahan Tambang di Indonesia)

3. Jenis Nikel

Ada dua jenis penambangan nikel: sulfida atau laterit. Sekitar 60% dari sumber daya nikel yang diketahui di dunia adalah laterit, cenderung berada di belahan bumi selatan. Sisanya 40% adalah deposit sulfida.

nikel berdasarkan jenisnya

Keuntungan utama dari bijih sulfida adalah bahwa mereka dapat dikonsentrasikan menggunakan teknik flotasi yang cukup sederhana.

Tidak ada teknik seperti itu untuk laterit nikel. Batu harus sepenuhnya meleleh atau larut untuk memungkinkan ekstraksi nikel. Akibatnya, proyek laterit membutuhkan ekonomi skala yang besar dengan biaya modal yang lebih tinggi. Mereka juga umumnya produsen dengan biaya yang jauh lebih tinggi daripada sulfida.

B. Sebaran Tambang Nikel di Indonesia 

negara-negara yang memiliki kandungan nikel

Nikel yang terdapat di Indonesia termasuk ke dalam jenis nikel laterit. Cadangan nikel indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia, dan meupakan peringkat ke-8 sedangkan dari sisi produksi adalah 8,6% dan merupakan peringkat ke-4 dunia. Persebarannya Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah.

Sulawesi Tenggara memiliki cadangan nikel yang cukup besar. Dikutip dari data Dinas ESDM jumlah cadangan nikel Sulawesi Tenggara  tahun 2010 sebesar 97 milyar ton dengan luas sebaran nikelnya 480 ribu ha. 

Kondisi air tanah Sulawesi Tenggara yang dangkal dengan banyak shear atau joint menjadi penyebab cepatnya proses pelarutan kimia (leaching process). Akhirnya proses ini membentuk endapan nikel laterit Sulawesi Tenggara yang cukup tebal. 

(Baca  juga : Pola Aliran Sungai dan Berbagai Contohnya di Indonesia)


sebaran nikel di indonesia


close