Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam. Meskipun keberadaanya tidak menjadi nomor wahid di dunia, namun ada banyak beragam jenis. Mulai dari tambang, huntan, maritim, hingga energi terbarukan. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia memiliki kewenangan untuk mengelola sumber daya alam yang ada di wilayahnya.
Sumber Daya Alam di Indonesia
Konsep sumber daya alam mencakup segala potensi benda mati dan makhluk hidup yang mendukung kelangsungan hidup manusia, termasuk unsur lingkungan hidup yang membentu ekosistem. Konsep ini diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009.
Sumber daya alam memiliki variasi nilai yang dapat menentukan pentingnya keberadaannya. Beberapa nilai tersebut melibatkan dukungan terhadap lingkungan, keberlangsungan hidup manusia, dan pembangunan. Penggolongan sumber daya alam dilakukan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
(Baca juga : Siklus Hidrologi dan Prosesnya)
1. Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifatnya
Pertama, sumber daya alam dapat dibagi berdasarkan sifatnya menjadi dua kategori utama, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources) dan yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources).
a. Sumber Daya Alam Dapat Diperbarui (Renewable Resources)
Sumber daya alam ini sering disebut tidak dapat habis (inexhaustible resources) karena memiliki kemampuan untuk regenerasi dengan periode waktu tertentu melalui proses mekanis, kimia, atau fisik. Berikut adalah beberapa contohnya beserta cara-cara memperbarui dan memanfaatkannya secara berkelanjutan:
Air: Baik air di bawah permukaan atau air pemukaan memerlukan proses hujan. Air hujan mengalir ke sungai dan danau dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Proses siklus hidrologi, termasuk penguapan, kondensasi, dan presipitasi, menjaga pasokan air terus-menerus.
Contoh pemanfaatan air dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia, yaitu memasak dan minum, mandi dan membersihkan diri, kebutuhan rumah tangga seperti mencuci pakaian dan peralatan makan, penyiraman tanaman di kebun atau sawah, penggunaan dalam proses industri seperti pembuatan makanan dan minuman, transportasi menggunakan kapal laut dan perahu di sungai, serta rekreasi seperti berenang, memancing, dan olahraga air.
(Baca juga : Pengertian Pola Aliran Sungai dan Contohnya di Indonesia)
Energi Matahari: Energi matahari dapat diubah menjadi listrik melalui panel surya. Matahari adalah sumber energi utama yang terus-menerus memancarkan energi ke Bumi setiap waktu.
Contoh pemanfaatan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia, yaitu penggunaan panel surya untuk menghasilkan listrik di rumah-rumah dan bangunan komersial, penggunaan alat pemanas air tenaga surya untuk mandi atau mencuci, pengeringan pakaian secara alami dengan menjemur di bawah sinar matahari, dan penggunaan lampu surya atau penerangan solar di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik.
Angin: Angin dapat digunakan untuk menghasilkan energi melalui turbin angin. Angin tercipta akibat perbedaan suhu dan tekanan udara di atmosfer Bumi yang terus berubah, sehingga energinya dapat terus dipanen.
Hewan: Sumber protein seperti ikan dapat diperbanyak dengan budi daya yang berkelanjutan. Melalui manajemen perikanan yang tepat, populasi ikan dapat dipelihara dan diperbarui dengan metode penangkapan yang bertanggung jawab.
Tumbuhan: Misalnya, hutan yang dapat ditanami kembali setelah ditebang. Dengan praktik kehutanan yang berkelanjutan, penebangan pohon dapat diimbangi dengan penanaman kembali atau regenerasi alami, memastikan bahwa hutan tetap ada untuk generasi mendatang.
(Baca juga : Indeks Vegetasi (Pengolahan Citra Satelit))
b. Sumber Daya Alam Tidak Dapat Diperbarui (Unrenewable Resources)
Sumber daya alam ini akan habis setelah digunakan selama kurun waktu tertentu. Karena tersedia dalam jumlah terbatas dan tidak dapat diproduksi ulang dengan mudah. Contohnya bahan bakar fosil, mineral logam dan nonlogam, serta nuklir.
Bahan Bakar Fosil: Bahan bakar fosil contohnya batubara, gas alam, dan minyak bumi. Sumber daya alam ini terbentuk dalam waktu jutaan tahun. Meskipun proses geologis dapat membentuk lebih banyak bahan bakar fosil, itu memerlukan waktu yang sangat lama dan tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi yang berkelanjutan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), stok minyak bumi Indonesia hanya bisa diekstraksi 18 tahun lagi.
Mineral Logam dan Non-logam: Mineral logam contohnya emas dan tembaga, sedangkan batu bara termasuk mineral non-logam. Keduanya memerlukan proses geologis yang lama untuk terbentuk. Proses pembentukan mineral membutuhkan waktu ratusan hingga jutaan tahun, membuatnya sulit untuk diperbarui dalam waktu yang singkat.
(Baca juga : Potensi dan Peta Sebaran Bahan Tambang di Indonesia)
Bahan Bakar Nuklir: Bahan bakar nuklir, contohnya uranium. Uranium digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir dan memiliki persediaan terbatas. Meskipun bahan bakar nuklir dapat ditemukan di berbagai lokasi di seluruh dunia, cadangan yang dapat diekstraksi secara ekonomis terbatas, dan proses penghasilan bahan bakar nuklir tidak dapat dianggap sebagai sumber energi yang dapat diperbarui dengan cepat