Sebaran PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Indonesia tersebar di hampir semua pulau besar. Ini mencerminkan kebutuhan energi yang semakin meningkat di seluruh wilayah. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kurang lebih ada 253 PLTU di Indonesia, distribusi ini menjadi tulang punggung penyediaan listrik di berbagai daerah. Namun, karakteristik setiap pulau menunjukkan variasi dalam skala dan kapasitas pembangkit listrik tersebut.
Baca juga : Batubara di Indonesia : Pengertian, Jenis, dan Sebarannya
A. Distribusi Keterjangkauan Lokasi PLTU di Indonesia
Pulau Sumatra dan Kalimantan, yang kaya akan sumber daya alam seperti batu bara, memiliki lebih banyak PLTU dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Pembangunan PLTU di kedua pulau ini umumnya dekat dengan pusat-pusat produksi batu bara, meminimalkan biaya transportasi bahan bakar. Sebagai contoh, PLTU di Tanjung Enim dan Tanjung Lalang di Sumatra didirikan tidak jauh dari tambang batu bara, menjadikan efisiensi sebagai prioritas utama.
Baca juga : Potensi dan Peta Sebaran Bahan Tambang di Indonesia
Di luar Sumatra dan Kalimantan, PLTU lebih sering dibangun di daerah pesisir. Lokasi pesisir dipilih karena lebih mudah diakses oleh kapal pengangkut batu bara, yang merupakan sumber utama bahan bakar untuk pembangkit ini. Sebagai contoh, di Pulau Jawa, PLTU besar seperti PLTU Suralaya dan PLTU Paiton terletak di dekat pelabuhan, sehingga memudahkan distribusi bahan bakar. Begitu pula di Bali dan Nusa Tenggara, PLTU seperti Celukan Bawang dan PLTU Timor-1 juga berada di kawasan pesisir untuk mempermudah logistik batu bara dari luar pulau.
Pembangunan PLTU di daerah pesisir juga mempertimbangkan faktor lingkungan dan kebutuhan akan air laut sebagai pendingin turbin. Ini mengurangi kebutuhan akan air tawar yang langka di beberapa wilayah. Namun, pilihan lokasi di pesisir sering kali juga menghadirkan tantangan tersendiri, seperti risiko abrasi pantai dan dampak lingkungan lainnya yang perlu diperhatikan dengan seksama dalam jangka panjang.
Baca juga : Peta Geologi dan Kelengkapan Informasinya
B. Faktor yang Memengaurhi Keterdapatan PLTU di Indonesia
Indonesia memiliki banyak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) karena beberapa alasan utama yang berkaitan dengan ketersediaan sumber daya, biaya, dan kebutuhan energi nasional. Namun, penggunaan PLTU ini juga membawa dampak yang signifikan, baik positif maupun negatif. Berikut adalah alasan mengapa Indonesia banyak membangun PLTU serta dampaknya:
Tenaga Geologi : Endogen dan Eksogen
Ketersediaan Sumber Daya Batu Bara yang Melimpah
Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia. Dengan cadangan batu bara yang melimpah, batu bara menjadi pilihan yang ekonomis dan mudah diakses sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. PLTU menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama, sehingga pembangunan PLTU di Indonesia sangat sesuai dengan sumber daya alam yang dimiliki.
Biaya Pembangunan dan Operasi yang Relatif Murah
Pembangunan PLTU memerlukan investasi yang lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik dengan teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin. Selain itu, biaya operasi PLTU juga cenderung lebih murah karena harga batu bara yang relatif stabil dan terjangkau di pasar domestik.
Baca juga : Potensi, Contoh, dan Perbedaan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia
Pembangunan PLTU memerlukan investasi lebih rendah dibandingkan pembangkit energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin. Biaya pembangunan PLTU berkisar antara USD 1 juta hingga USD 2 juta per MW, lebih murah dibandingkan pembangkit surya atau angin yang bisa mencapai USD 2 juta hingga USD 3 juta per MW. Batu bara yang melimpah dan murah di Indonesia, dengan harga sekitar USD 60-100 per ton, membuat biaya produksi listrik PLTU lebih rendah, sekitar USD 50-80 per MWh. Teknologi PLTU juga stabil dan memerlukan biaya perawatan yang mudah diprediksi.
Source : https://en.wikipedia.org/wiki/Thermal_power_station Kebutuhan Energi yang Terus Meningkat
Sebagai negara berkembang dengan populasi yang besar, kebutuhan listrik di Indonesia terus meningkat, terutama di sektor industri dan rumah tangga. PLTU dianggap sebagai solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan energi dalam skala besar, terutama di wilayah yang masih kekurangan pasokan listrik.
Stabilitas Pasokan Energi
PLTU mampu beroperasi secara terus-menerus untuk menghasilkan listrik dalam jumlah besar, yang membuatnya lebih andal dalam memberikan pasokan listrik stabil dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan yang kadang tergantung pada kondisi cuaca.